Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Termehek-Mehek (Reality Show) Ala Susno

13 April 2010   03:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:49 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat kita memang haus hiburan, apalagi trend saat ini mengarah kepada reality show ala termehek-mehek atau Realigi-nya Trans TV. Ketika reality show ketahuan belangnya alias sebagian adegan direkayasa, maka tontonan pemirsa beralih pada reality show sungguhan yang ditampilkan dua media TV berita yang bersaing ketat, Metro TV dan TV One. Hampir setahun belakangan ini, reality show a la berita disajikan dengan sangat menarik oleh kedua media tersebut, mulai dari Pemilu, kasus Cicak Buaya, kasus Prita, kasus Century, hingga sampai pada klimaksnya kasus Mafia Pajak dan Mafia Hukum. Masyarakat begitu terpana melihat pemandangan transparan artis-artis dadakan hingga pengamat karbitan yang memenuhi ruang TV kita, mengungkap segala aib dan keborokan para oknum pejabat di negeri ini.

Salah satu artis dadakan yang mampu memanfaatkan momen tersebut adalah Susno Duadji, disamping Prita Mulyasari dan duo KPK Bibit Chandra. Lepas dari benar atau salah atau apapun motivasinya, Susno memang piawai berperan sebagai pemain utama sinetron termehek-mehek a la Trans TV. Beliau seperti tahu betul memanfaatkan situasi untuk mengais simpati dari para pemirsa, sekaligus menambah buram citra institusinya sendiri dan aparatur negara pada umumnya. Dimulai dari kasus Cicak - Buaya yang bermuara pada kriminalisasi Bibit Chandra, kemudian berlanjut pada sinetron Century, sedikit menyamping pada kasus Antasari, kemudian ngebut pada episode Mafia Pajak. Kita dibuat terpana oleh kepiawaian beliau memainkan perannya sebagai pemeran utama sinetron reality show tersebut. Peran tersebut dimainkannya dengan nyaris sempurna hingga 'penangkapan' beliau tadi malam, sebelum akhirnya dibebaskan juga.

Penangkapan beliau kemarin seperti menjadi klimaks dari sinetron reality show ala dua media TV tersebut, sekaligus membuktikan bahwa beliau memang cerdas. Beberapa hari terakhir, Susno merasa dibuntuti oleh orang-orang tak dikenal. Orang-orang tersebut sepertinya selalu memantau pergerakan Susno dari hari ke hari, sementara beliau tidak mengetahui siapa sebenarnya mereka. Kita tidak tahu persis apakah kepergian tersebut merupakan kesengajaan untuk memancing atau bukan, yang pasti Susno berhasil mengungkap siapa sebenarnya para pengungtit tersebut. Dengan melibatkan kru salah satu media, penangkapan Susno disiarkan secara live dan disaksikan para pemirsa TV di seluruh Indonesia. seperti layaknya penangkapan teroris beberapa waktu lalu. Dampaknya menjadi luar biasa, dan lagi-lagi Polisi dibuat blunder oleh tingkah polah Susno yang memang telah makan asam garam di Kepolisian.

Sekali lagi, Susno berhasil meraih simpati sebagian masyarakat kita yang masih memimpikan seorang hero dalam melawan kesewenang-wenangan oknum aparat, serta seolah membuktikan bahwa institusinya sendiri masih berpola lama dalam menangani suatu kasus. Keberhasilan menangkap teroris di hari yang sama seolah menjadi hambar karena peristiwa penangkapan tersebut. Kerja keras Polisi seperti menjadi tidak berharga di mata sebagian masyarakat karena blunder tadi. Memang sebuah dilema bagi Polisi, ditangkap salah, tidak ditangkap juga salah. Bila ada Piala Citra atau Piala Oscar untuk reality show, mungkin Susno-lah yang paling pantas menerimanya sebagai aktor terbaik. Lalu sampai kapan ending dari sinetron ini? Hanya Tuhan yang tahu segalanya.

NB. Tulisan ini juga dapat dibaca di Politikana.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun