Kopdar memang selalu menarik untuk dihadiri apapun bentuknya, termasuk yang barusan saja dilaksanakan di Essence Prapanca, Jakarta Selatan. Kopdar tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara peluncuran buku karya mbah blogger Kompasiana, Bapak Prayitno Ramelan yang berjudul 'Intelijen Bertawaf'. Acaranya sendiri cukup menarik, dimulai dari kata sambutan oleh panitia, disusul sedikit wejangan dari Om Dali Taher, kemudian pembacaan doa, dan ditutup dengan diskusi menarik oleh Pak Cheppy Hakim, Pak Hendropriyono, Pak Pray sendiri, dan dipandu oleh mbak Rosiana Silalahi.
Menarik memang untuk disimak perjalanan Pak Pray selaku intelijen semasa dinasnya yang mengilhami lahirnya tulisan-tulisan bernas di Kompasiana dikaitkan dengan kondisi terkini. Kumpulan tulisan tersebut sudah terbit 200an judul lebih dan memang layak untuk diterbitkan. Dalam buku tersebut, beliau menuliskan kondisi terkini mulai dari akhir tahun 2008 hingga 2009, mulai isu pilpres hingga isu terorisme. Isu-isu tersebut selalu dikaitkan dengan keahlian beliau di bidang intelijen, sehingga membuat pembaca semakin penasaran bagaimana dunia intelijen masuk ke dalam isu-isu panas tersebut.
Acara diiringi dengan nyanyian pesinden kondang Yuni Shara yang melantunkan tiga lagu favoritnya. Kemudian setelah diskusi selesai, acara ditutup dengan makan bersama dan ramah tamah. Seperti telah dijanjikan oleh Bang IskandarJet sebagaimana tertulis di bawah ini, kami tak lupa mengambil bingkisan yang telah disiapkan panitia.
Kami selaku peserta mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pak Pray dan Mas IskandarJet bersama kawan-kawan yang telah menyiapkan acara tersebut dengan baik. Namun dengan tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasih tersebut, ternyata apa yang dijanjikan di atas memang cukup membuat penasaran sesuai dengan janji mas IskandarJet. Setelah dibuka, ternyata (mohon maaf) lebih banyak materi promosi apartemen daripada merchandise yang biasa disediakan Kompas. Kami mendapatkan tiket nonton gratis, tapi berlaku cuma untuk satu orang, sehingga untuk keluarga terpaksa harus membayar sendiri-sendiri he3x... Gap apa-apa mas, cuma sedikit tersihir oleh hebohnya kalimat di atas.
Salam kenal dariku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H