Dalam era ketidakpastian lingkungan dan tuntutan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), tiga pilar utama SDGs: Clean Water and Sanitation (Poin 6), Affordable and Clean Energy (Poin 7), dan Industry, Innovation, and Infrastructure (Poin 9), menjadi fokus utama. Revolusi nanoteknologi hadir sebagai solusi inovatif yang membawa perubahan besar dalam upaya kita menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan.
Air Bersih yang Dapat Diakses Semua Berkat Nanoteknologi
Poin 6 SDGs, Clean Water and Sanitation, menjadi poin sentral dalam menanggapi krisis air global. Nanoteknologi memberikan jawaban atas tantangan ini dengan menghadirkan inovasi luar biasa dalam penyediaan air bersih. Filter air berbasis nanoteknologi, dengan pori-pori super halus, mampu menyaring bahkan zat-zat terkecil sekalipun. Ini menghasilkan air bersih yang aman untuk diminum, bahkan dari sumber air yang sebelumnya dianggap tidak layak. Dalam pengembangan ini, peneliti nanoteknologi telah menciptakan filter air portabel yang dapat digunakan di daerah terpencil. Berkat teknologi ini, akses ke air bersih dapat dijamin bahkan di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur air tradisional.
Energi Bersih yang Terjangkau dan Ramah Lingkungan
Poin 7 SDGs, Affordable and Clean Energy, menjadi kunci dalam mendukung perkembangan berkelanjutan. Nanoteknologi turut berkontribusi dalam menghasilkan sumber energi yang bersih, terjangkau, dan berkelanjutan. Salah satu inovasi terkini adalah sel surya berbasis nanoteknologi yang memiliki efisiensi tinggi dalam mengubah energi matahari menjadi listrik. Selain itu, baterai nanoscale yang ringan dan tahan lama membantu menyimpan energi secara efisien, mendukung penyediaan energi yang dapat diakses oleh lebih banyak orang. Pengembangan ini bukan hanya memberikan solusi energi yang bersih, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang merusak lingkungan. Nanoteknologi membuka jalan menuju masa depan yang terbebas dari polusi dan beralih ke energi terbarukan.
Infrastruktur Cerdas Melalui Nanoteknologi
Poin 9 SDGs, Industry, Innovation, and Infrastructure, mendorong kita untuk membangun infrastruktur yang tangguh dan inovatif. Nanoteknologi memainkan peran kunci dalam menciptakan infrastruktur canggih yang dapat mendukung perkembangan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup. Nanoteknologi dalam material konstruksi membawa kekuatan yang luar biasa pada struktur bangunan. Beton nanoteknologi, misalnya, lebih kuat dan tahan lama daripada beton konvensional, menghasilkan infrastruktur yang dapat bertahan lebih lama dan meminimalkan kebutuhan perawatan.
Sensor nanoscale diterapkan dalam pemantauan infrastruktur secara real-time. Ini memungkinkan deteksi dini terhadap potensi kerusakan atau kegagalan, memungkinkan perawatan yang lebih efektif dan efisien. Contoh penggunaan nanoteknologi dalam infrastruktur cerdas dapat dilihat pada jaringan transportasi yang dilengkapi dengan sensor pintar untuk mengatur lalu lintas dan meminimalkan kemacetan.
Spesifikasi Nano Teknologi
Nano teknologi adalah disiplin ilmu yang memanfaatkan dan mengontrol bahan-bahan pada skala nano, yaitu skala di bawah 100 nanometer (nm). Dalam konteks nano teknologi, nano material memiliki peran penting sebagai bahan dasar dengan sifat-sifat unik yang muncul pada skala nano. Nano material memiliki ukuran dalam rentang nanometer, seringkali antara 1 hingga 100 nanometer. Dimensi ini memungkinkan sifat khusus seperti perubahan konduktivitas, reaktivitas, dan kekuatan mekanis.Â
Nano material dapat dibuat dan dirancang secara presisi dengan mengendalikan struktur atom atau molekul. Manipulasi ini memungkinkan pengembangan bahan dengan sifat yang diinginkan. Nano material digunakan dalam berbagai bidang, termasuk bidang kesehatan (nanomedicine), elektronika (nanoelektronika), energi (nanomaterial untuk sel surya dan baterai), dan material canggih (nanokomposit). Nano material seperti graphene menonjol dengan konduktivitas yang tinggi dan transparansi optik. Ini memungkinkan aplikasi dalam pengembangan perangkat elektronik dan tampilan. Beberapa nano material memiliki karakteristik superhidrofobik (tolak air) atau superhidrofilik (tarik air), yang berguna dalam pengembangan bahan anti air atau permukaan yang dapat menarik cairan. Nano material seperti nanopartikel besi dapat digunakan dalam pencitraan medis dan pengobatan kanker, memungkinkan deteksi dan pengiriman obat yang sangat spesifik.