Mohon tunggu...
Dizartika
Dizartika Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPIT IQRA' Kota Bengklu

Hobi Traveling, Mengajar dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru adalah Seorang Seniman dan Model

5 Juli 2024   09:19 Diperbarui: 5 Juli 2024   09:29 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Secara formal, Guru adalah seorang pengajar di sekolah negeri ataupun swasta yang memiliki kemampuan berdasarkan latar belakang pendidikan formal minimal berstatus sarjana, dan telah memiliki ketetapan hukum yang sah sebagai guru berdasarkan undang-undang guru dan dosen yang berlaku di Indonesia.

Sedangkan menurut Earl V. Pullias and James D. Young, pengertian guru adalah mengajarkan rasa pengajaran, ia membantu mengembangkan siswa untuk belajar sesuatu yang tidak diketahui dan untuk memahami apa yang dipelajari.

Dari kedua sumber di atas dapat dilihat bahwa menjadi seorang guru adalah suatu profesi yang sangat berat sekaligus mulia. Jika ada yang beranggapan "cita-cita menjadi guru saja agar santai" itu adalah sebuah pendapat yang salah. Karena jika kita menjadi guru hanya untuk mendapatkan pekerjaan yang santai maka ilmu yang akan kita ajarkan atau transfer ke peserta didik tidak akan sampai kepada peserta didik. Karena pengalaman yang mendalam yang seharusnya peserta didik dapatkan dari seorang guru tidak akan dia dapatkan dari seorang guru yang menjalankan profesinya hanya sebagai formalitas saja.

Seorang guru adalah seniman di dalam kelas saat proses belajar mengajar berlangsung. Ketika mendengar kata seniman kita akan membayangkan sesuatu hal yang berhubungan dengan seni dan sebuah karya yang dapat dilihat dan dinikmati oleh orang lain. Karya yang biasa dihasilkan seorang seniman adalah seperti patung, lukisan dan sejenisnya.

Sama halnya dengan seniman. Seorang guru juga adalah seniman yang menghasilkan sebuah karya yang dapat dinikmati dan dilihat oleh orang lain. Hanya saja karya yang dihasilkan oleh seorang guru adalah terbentuknya budi pekerti manusia yang baik serta menciptakan manusia yang berwawasan luas dan cerdas. Untuk menghasilkan budi pekerti yang baik serta menciptakan manusia yang berwawasan luas dan cerdas seorang guru haruslah menjadi seorang guru yang profesional.

Seorang guru haruslah senantiasa berusaha merancang pembelajaran semenarik mungkin. Agar peserta didiknya tertarik untuk selalu belajar dan dapat memahami materi yang diberikan secara mendalam. Sehingga apa yang didapatkan peserta didik di dalam kelas akan menjadi pengalaman yang mendalam dan panjang bagi peserta didik. Selain itu seorang guru juga harus mampu merancang metode penilaian yang tepat untuk peserta didiknya. Karena setiap peserta didik mempunyai karakter dan kemampuan yang berbeda-beda yang tidak bisa disamakan baik dari proses pembelajaran maupun hasil belajarnya.

Seorang guru tidak hanya harus mampu menjadi pengajar yang baik. Akan tetapi seorang guru juga adalah seniman yang dapat menginspirasi peserta didiknya. Sehingga seorang guru harus mampu menjadi contoh atau tauladan yang baik untuk peserta didiknya baik dalam bersikap, berkata dan bertindak. Karena seorang guru merupakan orang tua kedua peserta didik saat di sekolah.

Ketika seorang guru adalah seorang seniman maka guru harus dapat menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Seperti halnya seorang seniman yang dapat menarik perhatian orang-orang dengan karyanya, maka seorang guru juga harus bisa menarik perhatian orang lain melalui karyanya. Begitulah seharusnya seorang guru, harus mampu memikat peserta didiknya agar semakin giat dan rajin belajar. Hal itu dapat diwujudkan dengan merancang metode pembelajaran yang menyenangkan namun tetap bermanfaat. Seperti menyelipkan ice breaking pada setiap pembelajaran. Serta memahami karakteristik peserta didik yang berbeda-beda sesuai dengan kodratnya. Sesuai dengan salah satu filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang kita kenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional yaitu didiklah anak sesuai kodratnya.

Seorang guru tidak bisa menyamakan semua peserta didik dalam proses belajar mengajar di kelas. Baik dari proses mengajar, memperlakukan dan menilai peserta didik. Karena seorang guru itu hanya bertugas mengeksplor apa yang ada pada peserta didik sesuai dengan minat bakatnya atau kodratnya. Dan setiap peserta didik itu sudah memiliki kodratnya masing-masing yang dibawa mereka dari sejak mereka dilahirkan. Dan tugas kita sebagai seorang guru hanyalah menebalkan garis-garis samar yang ada pada setiap diri peserta didik. Jika kita memaksakan sesuatu pada peserta didik, maka kita sebagai seorang guru hanya dapat mencelakainya. Dan itu bukanlah hal yang diinginkan dalam dunia pendidikan.

Seorang guru juga merupakan seorang seniman yang mampu menyulap peserta didiknya. Seorang guru dapat menyulap peserta didiknya yang saat ini masih berusia muda menjadi seorang pemimpin sukses suatu saat nanti. Sejak saat dini saat peserta didiknya berusia muda seorang guru mendidik dan mengajarkan berbagai ilmu kepada peserta didiknya. 

Setiap hari mereka tidak mengenal lelah tetap tersenyum dan terus mendidik walaupun banyak peserta didiknya yang nakal dan tidak mau menerima ilmu yang diberikan oleh gurunya. Karena seorang guru yakin saat ini mereka berbuat nakal karena mereka belum mengetahui makna untuk apa mereka belajar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun