Mohon tunggu...
Diyon Agung Seda Nganggo
Diyon Agung Seda Nganggo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

anak manusia yang memiliki banyak kekuranggan dan dosa, tapi mau berbuat sesuatu supaya orang lain dapat tersenyum, bahkan bila perlu tertawa terbahak - bahak

Selanjutnya

Tutup

Politik

Polemik Harga LPG 12 Kg: Citra Naik? Harga 9 Kebutuhan pokok turun?

6 Januari 2014   18:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:05 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Umum Presiden tahun 2009 yang lalu, rakyat Indonesia dikejutkan dengan kenaikan harga BBM. tapi beberapa saat kemudian, tepatnya sebelum Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden RI pemerintah kembali menurunkan harga BBM. Sebuah langkah politis taktis yang cukup sukses meningkatkan pamor dan citra partai demokrat dan Presiden RI saat itu yang sebelumnya menurun. Terbukti Partai Demokrat memperolehan kursi terbanyak di DPR RI periode 2009 – 2014 serta Pak Susilo Bambang Yudhoyono terpilih kembali menjadi Presiden RI periode 2009 – 2014. Tetapi sayang, harga 9 kebutuhan pokok yang sudah terlanjur naik karena kenaikan harga BBM tersebut tidak turun.

Nah, menjelang Pemilihan Umum Legislatif dan dan Pemilihan Umum Presiden tahun 2014 ini. Kejadian tersebut berulang, namun kejadiannya berbeda. Diawal tahun 2014 ini rakyat Indonesia dikejutkan dengan pengumuman kenaikan harga LPG tabung 12 Kg oleh Pertamina. Spontan saja reaksi penolakan dan dukungan atas kenaikan harga LPG tabung 12 kg banyak bermunculan, termasuk oleh Pemerintah dan Partai Demokrat. Tak lama kemudian pada tanggal 6 januari 2014, pertamina kembali membuat RUPS untuk menurunkan harga LPG tabung12 kg menjadi Rp 91.600,00 atau naik Rp 12.000,00 dari harga semula sebesar Rp 79.600,00 yang akan mulai berlaku pada pukul 00.00 tanggal 7 januari 2014.

Berikut ini adalah beberapa pokok pikiran saya mengenai polemik LPG tabung 12 kg, yaitu :

Pertama, LPG tabung 12 Kg merupakan salah satu produk pertamina yang tidak disubsidi oleh pemerintah. Pertamina merupakan sebuah perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. kenaikan harga LPG tabung 12 kg ini, merupakan langkah strategis pertamina untuk meningkatkan modal operasional dan pendapatan Pertamina agar berbagai rencana perusahaan seperti : rencana belanja dan pendapatan perusahaan, rencana pengembangan perusahaan, termasuk untuk menutupi kerugian bersih dari penjualan LPG tabung 12 kg, dll dapat teralisasi. Oh iya, sebagai informasi saja kalau teknologi yang dimiliki oleh Pertamina sudah kalah jauh dibandingkan dengan teknologi yang dimiliki oleh Petronas. Tentu saja, untuk merealisasikan berbagai rencana tersebut secara efektif dan efisien diperlukan berbagai langkah strategis dan taktis. Pastinya semuanya itu sudah diketahui, dibicarakan dan disetujui oleh pemegang saham serta oleh Dewan Komisaris Pertamina dan Dewan Direksi Pertamina. Tetapi karena desakan penolakan dari berbagai pihak termasuk oleh Pemerintah RI yang tidak lain adalah pemilik saham mayoritas Pertamina, sehingga pertamina pada tanggal 6 januari 2014 kembali mengadakan RUPS untuk menyetujui revisi harga LPG tabung 12 kg dan merevisi beberapa rencana yang semula sudah disetujui.

Kedua, pernyataan dari beberapa pejabat tinggi Pemerintah Indonesia termasuk Presiden RI yang juga menolak kenaikan harga LPG tabung 12 kg. juga menimbulkan tanya tanya bagi beberapa pihak. kenapa ? sebab sebagai pemilik mayoritas saham dan pengendali serta memiliki wakil di dewan komisaris di pertamina, pasti sudah mengetahui atau bahkan sudah menyetujui kenaikan harga LPG tabung 12 kg tersebut. dan akhirnya harga LPG tabung 12 kg turun kembali. Semoga Pamor dan Citra Pemerintah Indonesia meningkat.

Ketiga, penolakan yang juga dilakukan oleh Partai Demokrat juga menimbulkan berbagai tanda tanya bagi beberapa pihak, kenapa ? sebab sebagai partai yang ketua umumnya sedang menjabat sebagai Presiden RI dan Pemilik kursi terbanyak di DPR RI saat ini, tentu saja penolakan Partai Demokrat tersebut diduga sebagai sebuah langkah taktis politis untuk bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan jumlah kursi di DPR RI periode 2014 – 2019 supaya bisa memenuhi persyaratan parliamentary threshold untuk bisa mencalonkan Pasangan Presiden dan Wakil Presiden RI sehingga pasangan bakal calon Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014 – 2019 dari partai tersebut dapat memenangi Pemilihan Umum Presiden RI. Dan akhirnya penolakan tersebut membuahkan hasil, dimana berdasarkan hasil RUPS pertamina harga LPG tabung 12 kg diturun. Apakah penurunan harga LPG tabung 12 kg berimbas pada peningkatan pamor dan citra partai demokrat ? mari kita tunggu bersama – sama hasil Pemilu Legistatif dan Presiden RI. Namun perlu diingat, bila harga LPG tabung 12 kg kembali turun, apakah harga barang – barang khususnya 9 kebutuhan pokok yang sudah terlanjur naik bisa kembali turun ?

Keempat, pernyataan sebagian pengusaha yang biasanya atau bahkan selalu mempergunakan LPG tabung 3 Kg, lebih hebatnya lagi yg tidak memakai LPG tabung. yang katanya merasakan dampak dari kenaikan harga LPG tabung 12 Kg sehingga mereka ada yang sudah menaikkan dan ada juga yang lagi mempertimbangkan untuk menaikkan harga produk yang mereka jual. Juga menimbulkan tanda tanya. Bukannya bisa beralih ke LPG tabung 3 kg. Sebagai konsumen, kita harus kritis atau bahkan melakukan aksi boikot terhadap para pengusaha abal – abal tersebut.

Kelima, karena kenaikan harga LPG tabung 12 kg tiba – tiba saja terjadi kelangkaan LPG tabung 3 Kg. Hal ini selalu terjadi ketika terjadi kenaikan sebuah harga. Apakah kita Cuma tinggal diam saja ? tidak ! mari kita rame – rame Turun Tangan awasi bersama penyaluran semua LPG tabung, gunakan semua media sosial untuk melaporkan penyimpangan yang terjadi. bila penyimpangan yang telah ditemukan atau dilaporkan tidak segera ditindak lanjuti oleh pihak yang berwajib, maka biarlah pengadilan jalanan yang akan mengadili.

Jadi, selamat untuk sang sutradara. Semoga Polemik harga LPG tabung 12 kg bisa meningkatkan pamor dan citra Presiden RI, Pemerintah RI, dan Partai Demokrat. Semoga juga pertamina masih bisa melakukan pengembangan usaha dan meningkatkan pendapatan pertamina. Serta tak lupa Semoga Harga 9 kebutuhan Pokok juga turun. Amin. Tuhan memberkati Indonesia !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun