Mohon tunggu...
Diyon Taryono
Diyon Taryono Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

The founder and owner of Diyon's Note, Pelajar di universitas kehidupan | cita-cita Pengamat Public Policy | http://kangdiyon.blogspot.com/ | follow @kangdiyon

Selanjutnya

Tutup

Nature

Inilah Energi Masa Depan yang Ideal

31 Oktober 2013   08:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:47 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13831822411730340181

Dunia menjadi semakin tua, energi yang terkadung dalam perut bumi akan habis tidak tersisa entah 30 tahun lagi atau 50 tahun lagi, mengingat masih banyaknya pemanfaatan energi yang bergantung pada sumber daya fosil tersebut secara masiv. Saat ini kondisi perkembangan teknologi semakin pesatnya namun terkadang berdampak pada pencemaran lingkungan yang ada disebabkan limbah yang dihasilkan tidak ramah lingkungan, sehingga di perlukan energi alternatif yang mampu menjawab kedua permasalahan tersebut. Saat ini ketersediaan energi primer di Indonesia sudah semakin sulit. Sementara itu tuntutan persyaratan lingkungan yang ketat dan untuk memberikan kesempatan berinvestasi seluas-luasnya di sektor energi bagi investor, maka untuk penyediaan pasokan energi yang optimal pemanfaatan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) merupakan solusi yang tepat. Di sisi lain pemanfaatan iptek nuklir juga mendorong alih teknologi tinggi yang sangat bermanfaat bagi pembangunan kemampuan nasional untuk meningkatkan daya saing di tingkat internasional.

Energi nuklir ini sangat diperlukan mengingat kebutuhan energi nasional yang terus meningkat, Nuklir dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Energi nuklir adalah anugerah Tuhan yang luar biasa, yang harus kita syukuri keberadaannya. Energi nuklir sudah memiliki peran vital dalam memasok listrik dunia dan merupakan sumber listrik utama pada sejumlah negara. Tercatat, 439 PLTN beroperasi di 32 negara. Sementara pemanfaatan limbah radioaktif dari PLTN dan penggunaan radioisotop dalam pertanian, industri, riset, dan kedokteran. Energi nuklir lebih menguntungkan ditinjau dari segi lingkungan karena tidak menghasilkan unsur berbahaya, seperti logam berat (cadmium, plumbum, arsen, argentum/perak, vanadium), emisi gas SO2, Nox, dan VHC. Dan dalam hal ini PLTN dapat membantu mengurangi hujan asam dan pembatasan emisi gas rumah kaca.

Pemanfaatan PLTN akan mendukung terwujudnya keamanan pasokan energi untuk pembangunan berkelanjutan ditinjau terhadap pemenuhan kriteria yang mencakup 6 aspek, yaitu lingkungan, kepentingan antar generasi, kebutuhan energi, sosial politik, geopolitik dan ekonomi.

Untuk aspek ekonomi misalnya, penggunaan energi nuklir akan menstabilkan pasokan energi listrik dengan aman, handal dan ekonomis (mampu menstabilkan harga listrik, sebab biaya bahan bakar sekitar 11% dari biaya pembangkitan dan porsi uranium sebagai bahan bakar hanya 5% sehingga TDL tidak rentan terhadap pengaruh kenaikan harga uranium).

Perubahan iklim, pemanfaatan energy bersih menjadi trend dunia dan energy baru terbarukan ini adalah energy bersih. Sayangnya, pengembangan energi baru terbarukan tersebut masih menghadapi beberapa tantangan seperti harganya yang relatif lebih tinggi sehingga tidak dapat bersaing dengan energi konvesional (subsidi). Sudah banyak negara maju yang menggantungkan energinya pada PLTN.

Negara yang paling banyak menggunakan listrik nuklir adalah AS dengan 103 PLTN dan menyumbang 20% listrik di sana. Sementara secara persentase listrik, negara yang paling banyak memanfaatkan nuklir adalah Prancis yang dengan 59 PLTN menyumbang 75% listrik domestik, bahkan diekspor ke negara lain.

Di Asia, Korea Selatan adalah negara dengan persentase listrik nuklir tertinggi, yaitu 40% dari 20 PLTN. Kemajuan teknologi, pengetatan peraturan, dan pengawasan telah membuat nuklir menjadi semakin aman. Resiko terhadap manusia dan lingkungan menjadi jauh lebih kecil dibanding risiko industri yang lain.

Adapun manfaat dari energi nuklir adalah :

  1. Lingkungan yang menjadi bersih karena limbah yang dihasilkan sangat ramah lingkungan,
  2. Energy nuklir murah, Bahkan ketika harga minyak dan gas rendah, nuklir listrik energi kompetitif dengan bahan bakar fosil
  3. Harga energi nuklir stabil. Sebuah negara (atau perusahaan listrik) dapat membeli setahun pasokan uranium saat harga rendah; tidak memakan banyak ruang dan dapat dengan mudah disimpan sampai dibutuhkan. Kebanyakan negara (atau utilitas) tidak memiliki ruang untuk menyimpan lebih dari 3 atau 6 bulan pasokan bahan bakar fosil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun