Mohon tunggu...
diyarko
diyarko Mohon Tunggu... Guru - Guru, volunteer GSM, coach

Guru SMK Negeri 11 Semarang, Volunteer Gerakan Sekolah Menyenangkan Indonesia dan coach

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Magang Industri Kelas X, Kok Bisa?

11 Februari 2022   10:05 Diperbarui: 11 Februari 2022   10:14 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu permasalahan di SMK adalah lambatnya kecepatan sekolah untuk mengejar ketertinggalan kemajuan di Industri. Hal ini disebabkan karena sekolah masih terkungkung dengan kurikulum yang masih bersifat formalitas dan administratif. Kurikulum belum diterjemahkan oleh sekolah secara fleksibel dengan mengikuti perkembangan industri. Meskipun sinkronisasi dilakukan dengan pihak industri, namun lagi-lagi terjebak oleh rutinitas pembelajaran yang bersifat administrasi.

Jurusan Animasi SMK Negeri 11 Semarang tidak mau terjebak oleh kondisi itu, hal itu diungkapkan oleh Ronald Justice, S.Sn., M.Ars. Menurutnya,  "Kita harusnya lebih merdeka dalam menerjemahkan kurikulum ini dalam pembelajaran, sehingga kita bisa menyesuaikan perkembangan di industri yang berkembang saat ini". 

Salah satu implementasinya adalah membuat gebrakan "one day one project" yang diterapkan di kelas X sebagai cara melatih siswa untuk mengenal budaya industri kreatif. Salah satu budaya yang ada di industri kreatif adalah harus mampu memenuhi deadline dalam menyelesaikan project. Pekerjaan di industri kreatif sangat ketat dan ada target yang harus diselesaikan setiap harinya. 

Dari gebrakan "one day one project" ini memberikan dampak pada percepatan kualitas karya yang dihasilkan oleh siswa kelas X animasi. Di semester genap tahun 2022 ini saja, sudah ada 24 siswa yang portofolionya diterima di industri sebagai syarat bisa mengikuti magang industri.

Berdasarkan data  sebanyak 5 siswa berhasil menembus magang di Acong Graphic yang berada di daerah Depok Jawa Barat, 3 siswa mendapatkan beasiswa magang project based learning dari MITRAS DUDI Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 6 siswa diterima magang di Pickolab Studio yang berada di Kota Semarang, 3 siswa di PIKARA Semarang, 3 siswa di Animars Yogyakarta dan 7 siswa di Vokasee Semarang.  Di tahun 2022 ini memang mengalami lonjakan yang tinggi karena pada tahun sebelumnya 2021 ada 8 siswa yang diterima magang di kelas X dan tahun 2020 hanya 2 siswa. 

Untuk mengikuti magang di kelas X bukan perkara gampang, karena setiap industri kreatif yang menerima magang pasti mensyaratkan untuk mengirim portofolio. Dengan demikian ketika siswa di kelas X sudah diterima magang itu artinya portofolio mereka sudah layak atau setidaknya sudah sesuai dengan standar minimal di industri.

Merdeka belajar merupakan salah satu cara yang diterapkan di jurusan animasi SMK N 11 Semarang untuk dapat mencapai prestasi tersebut. Di kelas X diberikan kebebasan siswa untuk berkarya sesuai dengan passionnya masing-masing.

Ada siswa yang memang menyukai modeling 3D, maka setiap hari diberikan tantangan membuat modeling 3D sehingga semakin hari karya mereka semakin membaik. Demikian juga yang memiliki passion di bidang ilustrasi, membuat animate 2D, membuat sketsa bahkan membuat cerita. Mereka diberikan kebebasan untuk berkarya secara merdeka, namun tetap memenuhi aturan yang sudah disepakati yaitu one day one project.

Presensi siswa bukan hanya didasarkan pada kegiatan mengikuti google meet pada mata pelajaran produktif, namun menggunakan presensi pengiriman karya melalui link yang sudah disediakan oleh jurusan animasi, sehingga dapat terpantau siapa saja yang sudah mampu menerapkan one day one project. Secara otomatis, kegiatan ini memantik kesadaran diri siswa tentang pentingnya budaya kerja di industri yaitu memenuhi deadline project setiap harinya.

Bagaimana siswa mengikuti pembelajaran mata pelajaran lainnya ketika siswa di kelas X sudah mengikuti magang? Mereka lebih fleksibel dalam mengikuti pembelajaran. Karena merdeka belajar sudah diterapkan, maka siswa yang mengikuti magang dapat mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran lainnya melalui sistem PJJ. Mereka secara pribadi berkomunikasi dengan guru-guru mata pelajaran lainnya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya di malam hari. Khusus untuk mata pelajaran produktif animasi, siswa tidak diberikan beban tugas lagi ketika sudah diterima magang, sehingga dari jurusan tinggal meminta nilai dari pihak industri ketika harus menuliskan nilai di rapportnya nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun