Aku menutup wajahku dengan kedua tangan. Disini gelap, aku sendiri. Beberapa bintang terlihat dari jendela kamarku, cahayanya pun redup.Aku harap malam ini hujan, aku ingin cepat terbawa bersama mimpi dan lupa akan apa yang aku pikirkan saat mataku terjaga. Aku tidak tahu malam keberapa hari ini setelah 1 tahun lewat. Biasanya malam seperti ini kita habiskan untuk mendengarkan lagu dan bercerita tentang apapun. Udara yang dingin tak buat mataku mengantuk untuk terus mengganggumu yang tengah serius becerita. Terkadang ketika hujan datang, bukan aku yang diberikan jaket atau selimut. Aku lebih suka melihatmu yang memakai jaket ataupun selimut. Aku suka mendengarkan apa yang kamu ceritakan dengan ekspresi yang meledak - ledak. Aku suka ketika kamu tertawa, aku bahkan tidak melihat matamu ketika itu. Aku suka melihat wajahmu yang mulai berubah cemberut ketika aku menggodamu. Tapi waktu itulah yang paling ku ingat, ketika wajah itu mulai berubah dan aku tertawa melihatnya. Dan waktu itu kamu akan tersenyum melihat aku tertawa. Aku juga ingat, satu waktu ketika kamu diam. Dan saat itu semua mulai berubah dan perlahan seperti ini. [Dipublikasikan di sini]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H