Mohon tunggu...
Dian Rosie
Dian Rosie Mohon Tunggu... Crafter, Freelancer, Konsultan Mesin Jahit Mini Portable FHSM 202 Led Domestic -

Pembaca

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Tragedi Sup untuk Ayah [Fabel]

28 September 2016   14:06 Diperbarui: 28 September 2016   14:14 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Dian Rosie

*
Panci dan peralatan memasak sup pasti kotor. Buncil sudah punya akal supaya pekerjaan Ibu berkurang. Setiap akan masak, dia ke sungai mengambil air satu hingga tiga ember. Bong yang terbuat dari tanah liat itu hanya cukup menampung air kurang dari empat ember kecil. Ember yang digunakannya terbuat dari tempat cat bekas yang ditemukannya di tepi sungai. Ketika Ibu selesai memasak, dia segera bersembunyi di balik pintu.

Olala... Buncil tidak hati-hati kali itu. Ibu yang berada di depan pintu menumpahkan sup yang baru dimasaknya karena tersenggol daun pintu yang dibuka anaknya tiba-tiba dari luar. Kali itu Buncil ceroboh. Sayang sekali sup buatan Ibu mubazir. Hari itu dia sangat menyesali perbuatannya. Apalagi sup itu untuk Ayah. Sudah dua hari Ayah tidak enak badan.

Setelah merenungi kesalahan yang tidak sengaja, Buncil mencari sesuatu ke dapur. Dia menemukan kentang dan wortel. Ayah sangat suka sup wortel, demi menebus kesalahannya dia berniat memasak. Dibawanya wortel dan kentang ke rumah temannya, Asri. Di sana dia membayangkan bisa meminta bantuan temannya untuk memasak sup wortel.

Sampailah Buncil di pekarangan rumah Asri.
"Selamat pagi, Bunda" sapanya. Dia menanyakan di mana Asri berada, sayang sekali teman baiknya tidak ada di rumah.

"Tunggu saja Asri di sini, bantu bunda juga memetik seledri."

Karena tujuannya datang membuat sup bersama gagal, dia pun membantu bundanya Asri di kebun.

"Apa kabar ayah dan ibumu, Cil?"

"Ayah tidak sehat, Bunda. Ibu sehat."

Dia menjawab pendek pertanyaan wanita berbaju merah muda tersebut.

"Sudah makan, Cil?" tanyanya lagi, "Bunda akan masak dulu, lanjutkan memetik seledrinya, ya. Cukup satu keranjang lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun