Desa Citalahab, sebuah desa yang terletak di kabupaten Tasikmalaya, tak pernah absen merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia setiap tahunnya. Namun, apa yang membuat perayaan Agustusan di desa ini begitu istimewa adalah tradisi unik yaitu "adu domba".
Selama perayaan Agustusan, warga desa berkumpul di lapangan yang sama dengan tempat upacara kemerdekaan. Domba-domba yang dipersiapkan sebagai peserta dalam adu domba ini adalah domba-domba milik warga sekitar. Setiap domba ada yang dibekali dengan bel, dan riasan lainnya yang memperlihatkan kesan gagah bagi domba adu tersebut.
 Saat acara dimulai, suara sorak ramai penenton memenuhi lapangan. Kompetisi dimulai ketika pemilik domba melepaskan hewan peliharaannya dan mereka saling berlomba untuk menjadi yang terkuat. Para pemilik domba begitu antusias, berteriak-teriak memberikan semangat kepada hewan-hewan mereka. Semangat dan kegembiraan mewarnai suasana di sekitar lapangan.
Adu domba bukan sekadar kompetisi, tetapi juga sebuah pencermatan atas budaya lokal dan kebiasaan peternakan di Desa Citalahab. Melalui even ini, masyarakat desa dapat mempertahankan dan mempromosikan nilai-nilai budaya serta memperkenalkan keunikan desa mereka kepada dunia luar.
Selain acara adu domba, perayaan Agustusan di Desa Citalahab juga diramaikan dengan berbagai aktivitas lainnya, seperti pameran produk lokal, pentas seni budaya, pameran makanan dari setiap RT-nya dan berbagai perlombaan tradisional. Semuanya dirancang untuk memperkaya pengalaman masyarakat dan pengunjung dalam merayakan bulan kemerdekaan.
Dalam setiap perayaan Agustusan di Desa Citalahab, adu domba selalu menjadi puncak acara yang paling ditunggu-tunggu oleh semua orang. Tradisi ini tidak hanya menjalankan fungsi sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan, semangat gotong royong, dan kebanggaan akan budaya lokal di Desa Citalahab.
