Mohon tunggu...
diyanah Fithrah
diyanah Fithrah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beauty Privilege sebagai Bagian Integral Dakwah

29 Juni 2023   07:48 Diperbarui: 29 Juni 2023   07:50 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Didalam masyarakat pasti ada ketidaksetaraan, dan dasarnya pun ada banyak macamnya. Bisa karna ekonomi, ras tertentu, gender, agama tertentu. Akhirnya didalam dinamika ini ada seseorang yang mendapatkan keuntungan yang cuma cuma hanya karena statusnya dia yang mempunyai kuasa yang lebih besar dalam di konteks sosialnya.

Jika ada yang diuntungkan dari suatu yang tidak setara pasti ada orang orang yang dirugikan. Otomatis, orang orang yang dirugikan akan lebih aware soal ketimpangann.

Apasih hubunganna privilege dengan attractive/ daya Tarik? Padahal kan katanya cakep itu relative dan subjktif? Ternyata ada banyak studi bahwa ada karakter fisik yang hampir semua setuju. Kenapa manusia itu lebih priver pada orang yang cakep?

Persinggungan "dakwah" dan "keistimewaan kecantikan" dapat ditelaah dalam konteks mempromosikan nilai-nilai dan ajaran Islam dan dapat memanfaatkan nilai nilai ajaran islam.

Modest Fashion and Beauty:

Kesopanan dalam fashion dan kecantikan. Hal ini dapat mencakup menampilkan pakaian bergaya dan trendi yang mematuhi pedoman kesopanan.

Kecantikan Batin dan Pengembangan Karakter: Sementara kecantikan eksternal sering ditekankan, berfokus pada kecantikan batin dapat menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan mencerminkan esensi Islam yang sebenarnya.

Hal yang perlu digaris bawa hi bahwa konsep keistimewaan kecantikan harus diimbangi dengan kerendahan hati, ketulusan, dan niat untuk melayani tujuan yang lebih tinggi. Tujuan akhir dakwah harus selalu mengajak, mempromosikan nilai-nilai dan ajaran agama dengan cara yang hormat, inklusif, dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun