Mohon tunggu...
Diyanah Sidin
Diyanah Sidin Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Anak Humas di UPI YAI. InsyaAllah akan jadi HUMAS, kalo udah wisuda. Jadi Humas beneran....wkwk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hei, Kamu Apa Kabar?

3 Desember 2017   19:53 Diperbarui: 3 Desember 2017   20:10 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Heii, kamu apa kabar?

Mungkin untuk kebanyakan orang kata "apa kabar?" adalah kata singkat dan sederhana untuk sekedar nya basa-basi menyapa seseorang. Ehhm bisa dibilang cuma kata-kata biasa. Tapi bagi Gw kata "Apa Kabar?" punya arti penting. Kenapa? Dengan seseorang jawab pertanyaan ini gw akan tahu bagaimana kondisi orang tersebut bahkan akan ada percakapan selanjutnya yang nanti apakah percakapan itu memberi kesan dan akhirnya menjadi dekat atau berakhir karena seseorang tersebut tidak memberi ruang untuk kita memasuki hidupnya karena orang tersebuat hanya balas "kabar saya baik." Tanpa bertanya kembali dan pesan tersebut menggunakan tanda titik (.)

Namun untuk sekarang ini, kata "apa kabar?" sedang jadi dilema buat hidup Gw. 5 hari belakangan ini ada seseorang yang Gw kangen, yah kangen banget. Hampir nangis, rasa pengen ketemu sama dia. Tapi ga akan bisa, bisa dibilang "KETIKA KANGEN TAPI GA AKAN KETEMU" bukan karena seseorang itu jauh/LDR atau dia sudah meninggal. Tapi dia sudah punya pacar dan Gw memang sudah bertekad ga akan hubungi dia lagi. Buat Gw, harus berhenti mengejar ketika seseorang yang lo taksir sudah punya yang dia cintai.

Trus kenapa Gw bisa kangen ya?

Bermula ketika temen Gw, minta bantuan Gw untuk referensi saudaranya untuk ngelamar di kantor Gw bekerja. Doi adalah anak IT dia berharap bisa kerja dengan sesuai background nya padahal tempat Gw bekerja adalah finance. Cuma sebelumnya Gw jelasin bahwa kantor tempat Gw bekerja ada juga IT tapi di daerah Cibitung bukan di Ancol. Sebelum dia interview Gw sudah saling kirim pesan untuk sekedar menjelaskan keadaan kantor Gw bekerja.

Alhasil, waktu tiba dan Doi datang ke Kantor Gw bekerja dengan menggunakan baju batik, celana bahan, jaket dan tas rangsel. Gw sebagai wanita normal langsung terkesima liat Doi karena Cowok kok muka nya bersih dan rapi ya. Setelah itu tidak ada percakapan...

Namun, beberapa hari berselang Doi Chat Gw, untuk nanyain kabar sekaligus bagaimana hasil interview nya. Gw bilang dia ga berhasil dan untung buat Gw adalah hubungin Gw tambah baik maksudnya Gw masih chat sama Dia lebih ke pribadi ke pribadi tapi ga serius serius amat.

I'm lucky Girl, Gw ketemuan sama dia lagi bukan untuk bahas kerjaan tapi karena dia kesepian dihari minggu ditinggal keluarga nya pergi dan dia minta Gw untuk jalan ama Doi. Ketemuan lagi ditempat yg kami sepakati dan terkesima lagi. akhirnya kami pergi ke Kaffee deket rumah tapi ketemuan sama temen-temen perempuan Gw.

Disisi lain, perempuan siapa yang ga akan mengharap lebih karena adanya chat yg rutin dan ketemuan pula. Gw normal, Gw berharap lebih. Gw tahu Doi itu Cowok pemalu dan manja jadi Gw yang jemput Bola. Dari pertemuan itu, Gw dulu yang selalu Chat Doi.

sebulan entah 3 bulan Doi ga ada kabar malah sekali dia kabarin Gw balas ga seperti biasa nya. Tapi Gw tetap ajah usaha. But, usaha Gw sia-sia. Tiba-tiba Gw liat Line dan Ig nya dia pasang foto berdua dengan cewe dan itu pacarnya. My heart is broken...

Gw bingung untuk cap Doi itu Jahat atau Gw nya yang terlalu berharap. Dari kejadian Itu Gw bener-bener sedih banget dan uring-uringan hidup Gw. Cuma Gw ga mau tahan rasa Gw sendiri, akhirnya Gw bilang ke Doi " bahwa Gw ada rasa, cinta dan Sayang. Terserah lo anggap Gw seperti apa" dan Doi Cuma bilang "terima kasih dan maaf"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun