Mohon tunggu...
Diyan Auliya
Diyan Auliya Mohon Tunggu... -

mantan pegawai magang di Harian Bernas Yogykarta. kini bergabung di Jurnalis Warga Tulungagung sejak tahun 2013

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Edukasi Ibu Sejak Dini

15 Juli 2013   17:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:31 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

(Dian AA, Jurnalis Warga Tulungagung, Puskakom - Kinerja USAID)

"Saya bergabung dengan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) sejak tahun 2009. Pada tahun 2010 saya diangkat sebagai pengurus AIMI Ranting Malang. Jauh sebelum saya menikah dan memiliki anak, saya sudah menyiapkan mental dan pengetahuan. Keinginan semakin kuat ketika saya memiliki teman seorang breastpumper mother, ibu yang bekerja dan menyusui. Akhirnya setelah saya menikah dan memiliki anak, saya menjalankan komitmen ASI untuk anak saya. Di samping itu, profesi saya saat ini sebagai dokter dan konsultan AIMI membuat saya bersemangat untuk mengedukASI ibu-ibu untuk berkomitmen memberikan ASI Eksklusif untuk bayinya," demikianlah ungkapan Dr. Emmy dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) yang bertindak sebagai narasumber Seminar Laktasi di Pendopo Kongasarum Kusumaningbangsa Tulungagung beberapa waktu lalu.

Pengetahuan ibu mengenai pentingnya ASI Ekslusif sering didominasi oleh budaya turun temurun dalam keluarga. Misalnya saja budaya ibu pantang memakan tape singkong dan telur karena dipercaya bisa menyebabkan bayi sakit perut. Jika dipahami secara medis, budaya tersebut seringkali mengesampingkan faktor fisik dan psikologis ibu sebagai subyek pemberi ASI. Faktor fisik terkait asupan gizi ibu yang mencukupi, seimbang, dan sehat, serta kondisi kesehatan ibu. Sementara faktor psikologis terkait suasana nyaman, pikiran positif dan keyakinan ibu bahwa ASI nya melimpah. ASI sendiri bersifat supply on demand. Semakin banyak diperas ataupun dihisap bayi, maka akan semakin banyak pengeluarannya.

Ibu menyusui, suami, dan keluarga harus bekerjasama, belajar dan mengetahui informasi mengenai pentingnya pemberian ASI Ekslusif terkhusus untuk bayi berusia 0-6 bulan. Tentu saja, praktisi medis ataupun bidan yang diberi kepercayaan dalam proses konseling harus pro ASI, sehingga dapat memberikan pengarahan tentang pentingnya ASI Eksklusif dan komitmen peniadaan susu formula. Sebagaimana yang dikatakan oleh Dr. Emmy,"Tips sukses menyusui berawal terutama edukasi calon ibu menyusui dan dukungan suami, keluarga, teman kerja apabila ibu bekerja, serta tenaga medis." (Dian AA, Jurnalis Warga Tulungagung, Puskakom - Kinerja USAID)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun