European World History, Mengusut Kisah Pax Romana
History! Siapa sih yang belum pernah mendengar kata unik itu? Pasti kita semua sudah tidak asing lagi dengan kata itu. Ya, history merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti cerita atau sejarah. Berbicara tentang sejarah pikiran kita langsung tertuju pada sebuah kata 'kenangan'. Memang benar sejarah itu kenangan. Dan kenangan itu merupakan sebuah masa lalu yang pernah kita lakukan, baik itu dilakukan seorang diri maupun bersama dengan orang lain. Kata sejarah memang tampak sederhana, namun apabila kita cermati dan renungkan maksud dan intinya memiliki makna yang mendalam dan luas. Sejarah merupakan peristiwa yang terjadi di masa lalu atau masa lampau yang mana dengan adanya peristiwa tersebut mampu dijadikan sebagai pengalaman hidup di masa kini. Kita bisa mengambil sisi positif dari peristiwa yang pernah terjadi dalam hidup kita dan menjadikannya sebagai sebuah motivasi tolak ukur dalam mengambil suatu tindakan. Sejarah itu menyangkut dua komponen yang sangat penting dalam kehidupan, yakni waktu dan peristiwa. Sesuai dengan definisi sejarah sendiri yang berarti suatu cerita atau bisa dibilang kejadian yang benar-benar terjadi dan tanpa rekayasa pada waktu yang telah berlalu.
Dunia ini tidak lepas dari sejarah, ia terbentuk dengan beraneka macam cerita. Sejarah akan mengupas semua unsur-unsur komponen yang ada di dunia. Mulai dari unsur benua, negara, manusia dan bahkan hingga hal yang bersifat kasat mata akan tercantum didalamnya. Pada artikel ini sedikit akan mengulas sebuah history mengenai imperium Romawi yang berada di benua Eropa. Benua Eropa merupakan suatu kawasan yang dijuluki benua biru, karena penduduknya yang memiliki ciri khas mata berwarna biru. Dalam benua ini terdapat sebuah kekaisaran pada tahun 27 M yang bernama kekaisaran Romawi.
Peradabaan Romawi merupakan peradaban penentu pada aspek teknologi dan sistem reigi. Romawi juga disebut sebagai cikal bakal pusat keagamaan Kristen dan  Kristenisasi di wilayah Eropa. Kekaisaran ini meliputi daerah seluruh Eropa, Afrika Utara, dan juga Timur Tengah. Pemimpin kekaisaran untuk pertama kalinya bernama Oktavianus yang memiliki gelar 'Augustus'. Gelar ini diberikan oleh senat Romawi sebagai tanda bahwa Oktavianus yang telah memenangkan berbagai peperangan saudara yang dilatarbelakangi pembunuhan Julius Caesar (orang tua angkat Oktavianus). Ia berkuasa pada usia 19 tahun dan masih dikenal sebagai Oktavianus 44 SM saat perselisihan sipil di Roma.
Augustus memiliki kekuasaan tunggal atas imperium Romawi yang memiliki kekuasaan absolut. Ia bukan hanya sebagai pemimpin politik dan pemerintah, namun juga sebagai kepala agama sehingga pembaharuan dilkukan dengan baik. Â Kekaisaran Romawi pada masanya termasuk dalam kategori yang cukup terkenal. Dalam kekaisaran Romawi ini mencakup beberapa periode yang mana di setiap periode tersebut mencapai target di masanya masing-masing. Selama kepemimpinannya ia mencapai impian Caesar Julius tentang pemerintahan yang direformasi. Pada masa kepemimpinan awal oleh Augustus, Kekaisaran Romawi mengalami banyak kemajuan dan kejayaan. Oleh karena itu pada periode ini di kenal sebagai istilah 'Pax Romana'. Kata Pax berarti 'damai', sedangkan Romana berarti 'Romawi'. Menurut sejarawan Suetonius, Augustus mengatakan bahwa tujuannya menjadi pemimpin kekaisaran adalah untuk mendidirkan sebuah pemerintahan yang stabil dan menjadi hak istimewa untuk memiliki kebahagiaan membangun persemakmuran dengan dasaar yang kokoh. Seperti dalam perkataan Augustus sendiri :
"May it be my privilege to have the happiness of establishing the Commonwealth on a firm and stable basis... but only if I may be called the architect of the best possible goverment and bear with me the hope when I die, that the foundations which I have laid for its future government, will stand firm and stable..."
"Semoga menjadi hak istimewa saya untuk memiliki kebahagiaan membangun Persemakmuran dengan dasar yang kokoh dan stabil... tetapi hanya jika saya dapat disebut sebagai arsitek pemerintahan terbaik dan membawa harapan ketika saya meninggal, bahwa yayasan yang Saya telah meletakkan untuk pemerintahannya di masa depan, akan berdiri kokoh dan stabil..."
Untuk memerintah dengan lebih efisien Augustus menciptakan layanan sipil untuk menegakkan hukum ia juga mendorong provinsi terpencil untuk memerintah dengan pemerintahan sendiri. Membebaskan pasukannya untuk menaklukan lebih banyak tanah dan memperlus kekaisaran. Membantu perekonomian dan membuat sistem pajak lebih adil. Dengan demikian Pax Romana merupakan sebuah fakta dimana pembangunan infrastruktur Romawi dilakukan secara menyeluruh dimana-mana dan masih bisa bertahan hingga saat ini.
Namun bukan berarti perdamaian itu akan berjalan mulus selamanya. Â Adakalanya Kekaisaran Romawi mengalami fase kekacauan dan kelemahan. Masih banyak peperangan seperti Bellum Batoniuanum, Perang Roma-Parthia, Pemberontakan Boudica dan lain-lain. Jadi, dalam sebuah pemerintahan pasti terdapat baik dan buruk hasil kepemimpinannya. Dan semua kembali kepada visi misi pemimpin.