Mohon tunggu...
Diyah Ulan Ningrum
Diyah Ulan Ningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Hobi saya adalah menulis, baik menulis artikel ataupun semacamnya. Saya memang orang yang dikategorikan sebagai pemikir. Oleh sebab itu, saya ingin sedikit berbagi bacaan kepada teman-teman semua.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Menggali Emosional Anak Periode Golden Age

1 Desember 2022   23:57 Diperbarui: 4 Desember 2022   01:35 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak marah (Allan Mas/Pexels)

Justru jika orangtua memendam dan memaksakan untuk terlihat happy terus didepan anak akan membuat suatu perkembangan pikiran yang tidak sehat. Karena anak itu akan berpikir bahwa manusia harus selalu happy. 

Atau bisa jadi sewaktu-waktu jika orangtua meluapkan dalam artian yang awalnya tidak pernah emosi lalu kelepasan marah ke anak, maka anak tersebut akan merasa kaget dan malah merasa bahwa mereka telah bersalah.

Namun dalam artian ini, dalam penyampaian emosi tersebut harus dilakukan dengan cara yang baik agar anak dapat memahami dan meniru apa yang dikatakan orangtua mereka.

Jadi, dalam hal ini anak diusia dini atau biasa disebut sebagai memang belum sepenuhnya mengerti dengan sesuatu yang ada disekitarnya.

Hal inilah yang kemudian membuat orangtua mengatur dan memaksa anak untuk melakukan. Padahal seringkali anak itu menolak apa yang diinginkan orangtuanya.

Nah perbuatan inilah yang mengakibatkan anak stress dan tanpa sengaja memunculkan emosi mereka.

Emosi itu penting. Manusia harus memiliki sebuah emosi untuk menentukan kapasitas atau kemampuan perasaan mereka.

Seperti yang dikatakan sebuah tokoh bernama Sally:

Tanpa sebuah emosi, kita menjadi sekedar penonton dan bukan partisipan dalam hidup kita sendiri. (Sally Planalp, 1999).

***

Referensi : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun