Mohon tunggu...
diyah meidiyawati
diyah meidiyawati Mohon Tunggu... Guru - tinggalkan jejak kebaikan lewat tulisan

Diyah Meidiyawati, S.S, , seorang guru di sebuah SMK negeri di Bojonegoro, Jawa Timur .

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Balung Kuwuk: Camilan Kriuk Khas Bojonegoro

2 Januari 2023   10:00 Diperbarui: 2 Januari 2023   10:08 2734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi: Pribadi

Bojonegoro adalah salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang memiliki hasil bumi ketela pohon (singkong). Bagi masyarakat Bojonegoro, ketela pohon kerapkali diolah sebagai salah satu alternatif bahan makanan pokok yang dikenal dengan  olahan nasi tiwul. Selain nasi tiwul, ketela pohon atau yang sering disebut dengan menyok dapat juga diolah sebagai camilan yang disebut dengan balung kuwuk.

Dalam Bahasa Jawa, balung artinya tulang dan kuwuk adalah sejenis kucing hutan. Akan tetapi, camilan balung kuwuk ini bukanlah tulang kucing. Dinamakan balung kuwuk karena camilan ini keras seperti tulang. Wajar saja bila balung kuwuk ini keras karena irisannya yang tebal sehingga penikmat camilan ini hanya mereka yang masih memiliki gigi yang roso – kuat.

Proses pengolahan balung kuwuk dimulai dengan pemilihan bahan utama yaitu ketela pohon. Pemilihan bahan utama ini harus dilakukan karena tidak semua ketela pohon memiliki kualitas yang bagus. Bagus tidaknya ketela pohon tersebut tergantung pula pada kualitas tanahnya. Berdasarkan pengamatan, singkong yang ditanam di area persawahan biasanya akan lebih bagus dibandingkan dengan singkong yang ditanam di luar persawahan. Bila kulit ketela pohon mudah mengelupas, bisa dipastikan ketela pohon itu berkualitas bagus.

Singkong-singkong yang telah dikupas, dicuci bersih dan dipotong-potong menjadi dua atau tiga potong tergantung besar kecilnya , selanjutnya dikukus selama kurang lebih 20 hingga 30 menit. Setelah 20 hingga 30 menit berlalu, singkong diangkat dan ditiriskan hingga dingin. Selanjutnya, singkong diiris tipis-tipis dan dijemur . Jika cuaca terik, proses penjemuran akan berlangsung selama satu hingga dua hari. Namun, bila cuaca kurang bersahabat, maka penjemuran berlangsung lebih dari tiga hari. 

Bila proses penjemuran selesai, balung kuwuk kering yang masih mentah selanjutnya digoreng. Usahakan takaran minyak yang dipakai cukup banyak sehingga balung kuwuk matang merata. Setelah dirasa cukup tingkat kematangannya - bukan gosong- balung kuwuk diangkat dan ditiriskan. Tunggu hingga dingin dan balung kuwuk siap dinikmati.

Dulu, balung kuwuk dinikmati dalam rasa original, maksudnya hanya rasa asli singkong layaknya rasa keripik singkong pada umumnya tanpa ada perasa. Namun, saaat ini camilan balung kuwuk dapat dinikmati dalam beberapa varian rasa mulai dari manis, manis pedas  dan balado. Tentu saja varian rasa ini akan menambah cita rasa balung kuwuk semakin yummy dan semakin dicari. .

Seiring dengan kemajuan jaman dan berkembangnya kreatifitas manusia, secara perlahan balung kuwuk menjadi salah satu produk jajanan unggulan di Kabupaten Bojonegoro. Dengan rasa yang menggoyang lidah ditambah lagi dengan tampilan kemasan yang elok, camilan ini pada akhirnya menjadi salah satu icon khas kota Bojonegoro yang banyak terdapat di pusat oleh-oleh.

Sungguh perkembangan positif yang luar biasa! Dari yang awalnya hanya camilan rumahan akhirnya menjelma menjadi camilan  populer yang bernilai jual tinggi. Inovasi dan kreasi balung kuwuk ini tidak lepas dari peran serta Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kabupaten Bojonegoro.  Dinperinaker Bojonegoro tiada segan memberikan pelatihan warganya untuk mengembangkan diri menjadi entrepreneur atau wirausahawan (dinperinaker.bojonegorokab.go.id/). Pelatihan-pelatihan ini memberikan positive vibes  pula bagi pelaku Industri Kecil  Menengah di Kabupaten Bojonegoro (IKM), khususnya pengusaha balung kuwuk.

Bagi yang penasaran dengan balung kuwuk, Sahabat Kompasianer bisa langsung ke toko atau pusat oleh-oleh. Namun, bila Sahabat Kompasianer mager-malas gerak- ataupun berada jauh dari Bojonegoro, bisa membelinya lewat online. Tidak mahal, kok. Kisaran harga yang ditawarkan adalah Rp. 15.000,00 hingga Rp. 25.000,00, tergantung varian rasa yang dipilih. Tinggal klik dan camilan balung kuwuk pun sampai di rumah dan siap untuk dinikmati. Mudah, bukan? So, tunggu apa lagi? Yuk, nikmati si kriuk balung kuwuk! Dijamin bakal menggoyang lidah dan membuat Sahabat Kompasianer tidak berhenti untuk ngemil. Kriuk..kriuk..kriuk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun