Mohon tunggu...
Diyah Cwp
Diyah Cwp Mohon Tunggu... -

jalani Hidup Seperti Air Mengalir

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rindu Kicauan Burung di Tengah Kota

11 Agustus 2012   00:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:57 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_199452" align="aligncenter" width="576" caption="Ilustrasi Taman Kota | doc.pribadi"][/caption] Dalam sebuah tata kota, apalagi seperti Jakarta yang padat penduduk dan banyak mengandung polusi dari kendaraan. Gas emisi yang terbuang dari kendaraan secara langsung dapat terhirup oleh kita melalui udara. Tidak hanya itu resapan air yang kurang juga sangat berdampak buruk pada kesehatan . Akibatnya bukan hanya penyakit yang kita dapat, tetapi dampak psikologis juga akan terkena imbasnya seperti emosi yang terus memacu adrenalin kita. Maka tata ruang terbuka sangat dibutuhkan bagi warga ibukota, untuk itu Pemprov DKI Jakarta telah mencanangkan program Green City dengan membagikan pohon gratis hingga bimbingan penyuluhan melalui Kelurahan sampai RT/RW dan mensosialisasikannya melalui media masa dan surat kabar. Sayangnya masyarakat kurang peduli dengan lingkungan sekitar, maka sangat diharapkan dari masyarakat agar tidak bergantung pada pihak terkait atau pemerintah saja, tetapi juga harus bersama-sama menjaga ekosistem yang ada disekitar kita. Sosial responsibility juga penting, karena kurang banyak dan merata, namun ada di beberapa bagian yang sudah menjalankan program ini seperti  di Ancol bagian Utara dan Selatan Jakarta, Rawa Sari dan Kalibata, yang sampai sekarang ada yang masih terus berjalan namun ada juga yang sudah tidak dilanjutkan programnya. Untuk keberlangsungan penghijauan ini, tidak hanya pohon saja yang dibutuhkan oleh ekosistem, tetapi juga binatang seperti ular, tikus, burung dan semut atau dalam istilah biologinya disebut rantai makanan satu sama lain saling membutuhkan. Sekarang sudah jarang kita temui kicauan burung di kota-kota besar, saya sangat merindukan kicauan burung setiap pagi menyambut hangatnya sinar matahari dan hinggap dari satu pohon ke pohon lainnya seakan menyapa indahnya alam dan rindangnya pohon. Maka dengan itu Pemprov DKI akan menanam pohon lebih banyak sehingga akan mengundang burung, sebab ada jenis pohon yang bergantung sama burung dengan istilah penyerbukan,  keberlangsungan hidup tidak akan sejalan jika salah satunya tidak ada. Jika tidak ada ruang terbuka hijau dampaknya kepanasan suhu bisa meningkat, polusi semakin tidak bisa dihindarkan, air tanah akan berkurang karena tidak bisa diserap oleh akar pohon.Air juga sangat penting sebagai sumber kebutuhan utama bagi kehidupan manusia, karena 70% dari tubuh kita mengandung air. Kalau tidak ada siklus kehidupan maka dunia akan mati. Bukan perkara mudah tentunya untuk Pemprov DKI dalam upaya program ruang terbuka hijau ini, salah satu kendalanya adalah lahan sebagai solusinya memperluas infrastruktur tata ruang kota, beberapa SPBU telah dijadikan lahan terbuka hijau. Luas lahan 0.52 hektar hasilnya dalam jangka waktu 5 tahun terakhir menjadi seluas 108,11 hektar lahan telah dijadikan ruang terbuka hijau yang terdiri dari taman kota dan penghijauan seluas 57,56 hektar, taman interaktif 1,90 hektar, taman makam 22,93 hektar, hutan kota 16,65 hektar dan hijau pertanian seluas 8,54 hektar. Dalam penanaman pohon ada beberapa faktor yag harus kita perhatikan, seperti keseimbangan, contohnya ada beberapa pohon yang misalnya tidak bisa tumbuh di Jakarta karena faktor iklim dan tanah, karena sifat iklim bersifat alami dan tidak bisa di tiru oleh manusia. [caption id="attachment_199454" align="aligncenter" width="572" caption="Pekarangan Rumah | doc pribadi"]

13446451981491484027
13446451981491484027
[/caption] Salah satu upaya saya untuk menciptakan ruang terbuka hijau, dengan memanfaatkan lahan yang saya tempati sebagai ruang terbuka hijau. Disitu saya menanam pohon duren, rambutan, pisang , daun salam, kunyit dan cabe rawit serta pare yang hasilnya suka di bagikan ke tetangga sekitar. Jadi jika kita bisa menanam pohon yang bisa bermanfaat buat kita sendiri dan orang lain, berarti kita bisa efisien dan mempunyai dampak psikologis dan kepuasan tersendiri. Ruang terbuka hijau bukan hanya berfungsi sebagai hibrasi atau resapan air saja, penyediaan ruang terbuka hijau ini estetikanya masih terjaga dan mengandung nilai positif sebagai sarana interaksi warga. Yuukk kita ciptakan Kota Jakarta lebih adem dan menjadi Green City.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun