Mohon tunggu...
Diyah Anggun Febriyanti
Diyah Anggun Febriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ana Maulidya, Mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Sedan, Galakkan Penguatan Aksara Jawa dalam Pembelajaran Bahasa Jawa

4 Agustus 2024   14:05 Diperbarui: 4 Agustus 2024   14:06 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa UNNES mengadakan penguatan aksara jawa (Dokpri)

Sedan, 4 Agustus 2024 - Dalam upaya melestarikan budaya dan bahasa daerah, Ana Maulidya, seorang mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam GIAT 9 Desa Sedan, menginisiasi program penguatan Aksara Jawa sebagai salah satu materi pembelajaran Bahasa Jawa. 

Pembuatan karya dalam aksara jawa (Dokpri)
Pembuatan karya dalam aksara jawa (Dokpri)

Ana, bersama dengan rekan-rekannya, berkomitmen untuk memperkenalkan dan memperdalam pemahaman tentang Aksara Jawa kepada masyarakat Desa Sedan, khususnya para pelajar. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap warisan budaya Jawa di kalangan generasi muda. 

"Kami ingin memastikan bahwa Aksara Jawa tidak hanya dikenal, tetapi juga dipahami dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah bagian penting dari identitas budaya kita yang harus dijaga dan dilestarikan," ujar Ana. 

Program ini dilaksanakan pada tanggal 26 juli 2024 yang bekerjasama dengan SMPN 1 Sedan sebagai sasaran program. Kegiatan ini meliputi pembuatan materi ajar yang menarik dan interaktif. Ana dan timnya berharap bahwa inisiatif ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian budaya Jawa dan meningkatkan minat belajar Bahasa Jawa di kalangan pelajar. 

Mahasiswa UNNES mengadakan penguatan aksara jawa (Dokpri)
Mahasiswa UNNES mengadakan penguatan aksara jawa (Dokpri)

Respon dari masyarakat Desa Sedan pun sangat positif. Banyak orang tua dan guru yang mendukung penuh program ini, melihat pentingnya upaya pelestarian budaya lokal di tengah arus globalisasi. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Ana Maulidya dan tim GIAT 9 Desa Sedan terus berupaya untuk menjadikan Aksara Jawa sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat, serta menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam upaya pelestarian budaya Jawa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun