Mohon tunggu...
Diyah AjengStyawati
Diyah AjengStyawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

ajeng

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Klenteng En An Kiong

25 Maret 2022   14:17 Diperbarui: 25 Maret 2022   14:41 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum Wr Wb.

Saya mendapatkan kesempatan bertemu Bapak Rudi pada tanggal 22 Maret 2022 dan beliau bersedia menjelaskan kepada saya dan teman-teman saya mengenai beberapa hal tentang Klenteng En An Kiong. Sebelumya saya sudah berkungjung beberapa kali ke Klenteng tersebut. Namun, tidak dapat menjumpai Bapak Rudi selaku pengurus Klenteng En An Kiong. Dikarenakan belum membawa surat izin.

Saat itu saya dan teman-teman berkunjung ke Klenteng En An Kiong yang letaknya bertepatan di pusat Kota Malang, tepatnya di Jalan R. E. Martadinata No.1, Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota malang, Jawa Timur.

Dan disana saya dan teman-teman bertemu dengan Bapak Rudi. Dengan membawa surat izin kami dipersilahkan masuk dan berkesempatan untuk mendapat penjelasan langsung oleh Bapak Rudi mengenai sejarah asal usul dibangunnya Klenteng En An Kiong tersebut. Dengan sangat rinci beliau menjelaskan kepada kami dimualai dengan sejarah dibangunnya Klenteng En An Kiong.

Klenteng En An Kiong Dibangun pada tahun 1825 namun dalam sejarah Kota Malang ada juga yang menyebutkan Klenteng tersebut dibangun pada 1835. Pada mulanya dibangun sebuah tempat ibadah untuk umat pemeluk agama Ji atau Konghucu, Too atau Tao, dan Sika tau Budha. Yang kemudian dikenal sebagai tempat Bernama Klenteng Eng An Kiong. Pengambilan nama tersebut memiliki arti yang dalam Bahasa Indonesia berarti Istana Keselamatan dalam Keabadian Tuhan.

Setelah menjelaskan mengenai sejarah dari klenteng En Ang Kiong beliau kemudian memperlihatkan berbagai ornament yang merupakan bagian dari bagunan tersebut. Dalam kelnteng En Ang Kiong tersebut terdapat banyak gambar-gambar dan patung-patung yang terukir di dinding maupun di tiangnya.

Beliau memperlihatkan kepada kami bagian-bagian yang ada di Klenteng yang terdiri dari beberapa bagian. Yaitu Bagian depan, Ruang Utama (Altar Thian Kong sebagai Altar utama), Pintu Utama (antara Ruang Utama dengan Ruang Induk), Ruang Induk (Altar Kongco Hok Tik Cing Sien sebagai Altar Induk), Ruang bagian belakang, Ruang bagian kiri (dari depan ke belakang), Ruang bagian kanan (dari depan ke belakang).

Di setiap gambar yang terukir di dinding dan tiangnya juga patug yang ada di Klenteng tersebut mempunyai makna tersendiri. Seperti contohnya patung yang  ada di bagian depan yaitu Patung Singa (Im-Yang) yang merupakan lambang dari penjaga. Kemudian Pilar depan yang berjumlah delapan buah melambangkan unsur Pat Kwa dan masih banyak lagi patung-patung lain. 

Selain itu juga terdapat gambar-gambar yang memiliki makna nya masing-masing. Seperti contohnya terdapat gambar anak yang tertidur di atas Kasur tanpa selimut. 

Terbentuknya lukisan tersebut bukanlah tanpa alas an. Ternyata dibalik lukisan tersebut menyimpan sebuaah cerita konon pada zaman dahulu terdapat banyak nyamuk di rumah si Anak ini. Setiap hari dia melihat Orang Tuanya digigit nyamuk dan tidak tenang saat tidur.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun