Senyum Kartini pun merekah saat menerima kunci tersebut, apalagi mengetahui kalau itu adalah kunci lemari Kartono yang berisi buku-buku berbahasa Belanda yang membuat wawasan Kartini kian berkembang. Apalagi setelah kedatangan keluarga Ovink yang mengundang Kartini untuk bertandang ke rumahnya dan memfasilitasi Kartini untuk menerbitkan tulisan-tulisannya yang akan dibaca hingga ke negeri Belanda.
Sisi Lain Kartini dan Trio Semanggi
Kartini digambarkan sebagai perempuan tomboi dan pemberani. Bersama kedua adiknya, Kardinah (Ayushita) dan Roekmini (Acha Septriasa), mereka hobi sekali memanjat pagar dan juga bermain di pantai, meskipun kebaya dan kain tetap melekat di tubuh.Kartini, Kardinah dan Roekmini itu diibaratkan sebagai Trio Semanggi yang sangat kokoh memperjuangkan persamaan hak antara perempuan dan laki-laki, terutama di bidang pendidikan, dan sangat menentang yang namanya poligami.
"Pokoke aku bersumpah, aku ora gelem menikah, apalagi dengan suami orang,"Â ujar Kardinah keukeh, di hadapan Kartini dan Roekmini.
Tapi malang, takdir berkata lain. Saat tiba waktunya Kardinah untuk menikah, ia benar-benar tak bisa menentang semua itumeskipun telah memelas kepada RA Moeriam (ibu tiri Kartini, diperankan oleh Djenar Maesa Ayu) dan hanya bisa menangisi nasib. Dan pasca pernikahan Kardinah, kekuatan Trio Semanggi pun menjadi pincang.
Review singkat kali ini sengaja dibuat agar pembaca penasaran dan segera menonton kembali film Kartini yang tentunya sangat inspiratif untuk bekal perjuangan masa depan kita masing-masing terutama para srikandi Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H