Kelompok Pengabdian Masyarakat 47 Universitas Trunojoyo Madura (UTM) di Desa Marparan, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, dengan dosen pembimbing lapangan Dr. Maulid Taembo, S.Pd., M.A. mengadakan Talkshow pelatihan budidaya kepiting dengan tema "Untuk Membangun Sumber Daya Manusia Menuju Ketahanan Sosial Ekonomi Desa" yang menjadi salah satu program pengabdian masyarakat semester ganjil tahun 2023-2024.Â
Pada kegiatan talkshow tersebut Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mengundang Bapak Dr. Haryo Triajie, S.Pi., M.Si. sebagai pemateri. Beliau merupakan dosen manajemen sumber daya perairan, Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura. Acara ini dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Januari 2024 bertempat di WMS (Wisata Mangrove Sreseh) Spot Desa Marparan.
Kepiting merupakan salah satu komoditas hasil laut yang bernilai ekonomi tinggi. Ada berbagai jenis kepiting yang dapat dibudidayakan. Salah satunya jenis kepiting bakau yang merupakan salah satu komoditas perikanan yang menjadi andalan di Desa Marparan. Petani petambak di Desa Marparan menjadikan kepiting bakau sebagai salah satu komoditi tangkapannya. Desa Marparan merupakan daerah yang berpotensi untuk pengembangan budidaya kepiting.Â
Wilayahnya yang masih memiliki hutan mangrove yang lebat dan masyarakat nelayan yang mulai membudidayakan kepiting merupakan modal dasar untuk segera dikembangkan. Budidaya kepiting sudah ada di desa tersebut dengan memanfaatkan tambak. Namun permasalahan manajemen dan minimnya teknologi budidaya masih menjadi permasalahan di usaha mereka. Melihat permasalahan tersebut maka dibutuhkan pendampingan kepada pelaku usaha budidaya kepiting bakau untuk tetap mengembangkan usahanya.
Desa Marparan menjadi saksi pelatihan budidaya kepiting yang membawa harapan dan keterampilan baru, diinisiasi oleh dosen manajemen sumber daya perairan yaitu Dr. Haryo Triajie, S.pi., M.si. Setiap langkah dan penjelasan dari pemateri, masyarakat desa terlibat dalam pengajaran yang lebih dari sekedar keterampilan. Mereka dibimbing untuk memahami keberlanjutan ekosistem perairan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam budidaya kepiting di Desa Marparan.Â
Pelatihan ini tidak hanya tentang cara membudidayakan kepiting, tetapi juga menggungah semangat kemandirian ekonomi desa. Masyarakat Desa Marparan diajak untuk melihat budidaya kepiting sebagai langkah ke arah ketahanan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.Â
Seiring dengan langkah-langkah praktis dalam budidaya kepiting, terbentuklah pusat pembelajaran komunitas. Mahasiswa UTM dan dosen pemateri mendengarkan cerita hidup masyarakat, meresapi kebutuhan mereka, dan bersama-sama merancang solusi yang sesuai dengan kondisi unik desa.
Hasil dari kolaborasi ini bukan hanya budidaya kepiting yang berkembang subur, tetapi juga keberlanjutan ekonomi dan ketahanan sosial desa yang semakin kuat. Desa menjadi model bagi pengembangan berkelanjutan, dan kehadiran mahasiswa UTM dan pemateri dosen mewujudkan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Pemateri dan masyarakat desa membentuk diskusi beriringan dalam melangkah menuju masa depan yang lebih baik. Pelatihan budidaya kepiting bukan hanya membentuk petani kepiting, tetapi juga pembentuk pemimpin dan pelopor perubahan.