Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan mampu memberikan perubahan yang lebih baik bagi kemajuan bangsa terlebih dalam dunia pendidikan. Mereka adalah aset-aset bangsa yang sangat berharga. Seyogyanya mereka dapat mempersiapkan diri sejak dini untuk tercapainya tujuan dari pendidikan.Â
Mendengar kata remaja pasti tidak asing lagi dengan masa pubertas serta masa pencarian jati diri. Di masa remaja ini apabila tidak dibekali dengan pengetahuan agama yang baik serta kontrol dari orang tua dan guru maka tidak menutup kemungkinan remaja bisa melakukan hal-hal diluar batas.Â
Masa-masa remaja sangat diharapkan bisa membawa berubahan bagi bangsa, belajar untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya agar apa yang menjadi tujuan hidupnya suatu saat nanti bisa tercapai.Â
Tetapi di era modernisasi ini pergaulan remaja secara umum sudah banyak sekali yang diluar batas kendali. Banyak dari mereka yang kurang bisa memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk, sehingga mereka terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif yang tidak seharusnya dilakukan oleh remaja seusia mereka.Â
Seperti pacaran, melakukan perbuatan-perbuatan yang negatif, narkoba, pergaulan bebas, mencuri dan lain sebagainya. Sangat disayangkan apabila generasi muda bangsa mengalami kemerosotan moral dan bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain
Jadi dengan adanya guru BK sekolah, Maka Guru BK memiliki peran penting di sekolah untuk membantu siswa-siswinya di lingkup sekolah agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang kurang pantas, salah satunya pacaran, yaitu dengan memberikan pengarahan, masukan dan meluruskan perilaku mereka yang kurang pantas melalui salah satu layanan BK yaitu konseling individu.Â
Konseling individu itu sendiri adalah upaya bantuan yang dilakukan oleh guru BK selaku konselor kepada siswa dengan tatap muka secara langsung yang membahas berbagai masalah yang dialami siswa agar siswa memahami kondisi dirinya sendiri, lingkungannya, permasalahan yang. dialami, kekuatan dan kelemahan dirinya, serta kemungkinan upaya untuk mengatasi masalahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H