Mohon tunggu...
Diya Ayu
Diya Ayu Mohon Tunggu... -

Beropini bebas tapi sehat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika "Love Jokowi" Menjadi "Hate Jokowi"

17 Juli 2014   22:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:02 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebelum Jokowi melakukan deklarasi untuk maju di bursa pilpres 2014 karena di calonkan PDIP, ngga' ada tuh omongan yang ngga' enak soal Jokowi. Ngga' ada yang fitnah dan mencaci maki beliau. Prabowo juga still LOVE aja dengan Jokowi

Tetapi setelah deklarasi, serangan fitnah dan caci maki bertubi-tubi ditujukan ke Jokowi. Bahkan Prabowo yang tadi nya LOVE berubah menjadi HATE dengan Jokowi. Kok bisa ya bisa berubah 180 derajat. Padahal belum ada pertarungan. Tidak pernah ada perselisihan. Lalu apa salah Jokowi?

Salah Jokowi cuma satu. Memutuskan untuk menerima mandat dari rakyat melalui PDIP. Udah itu TOK!!

Saya kira, itu merupakan kesalahan Jokowi di mata Prabowo. Karena jauuuuh dilubuk hati yang paling dalam seorang Prabowo, dia sudah tahu akan kalah jika ada Jokowi di bursa pilpres. Karena itulah segala macam cara digunakan untuk menjatuhkan seorang Jokowi. Tetapi Jokowi yang kurus itu masih bisa berdiri dengan tegap sampai sekarang. Tidak pernah ada kata-kata kotor, hinaan, cacian, makian keluar dari mulut seorang Jokowi. (Silahkan buktikan kalau saya salah).

Tgl 9 juli yang seharusnya sudah bisa ditetapkan siapa pemenangnya pun ternyata masih ada yang belum bisa menerima kekalahan. Kenapa? sebenernya jawabannya sangat mudah dan sederhana. Karena harga diri seorang Prabowo jatuh manakala dikalahkan oleh seorang Jokowi. Seorang negarawan (katanya) dikalahkan oleh orang desa "wong ndeso". Begitulah yang dikatakan orang-orang terhadap sosok Jokowi.

Well...better wong ndeso tapi otak internasional daripada wong internasional tapi otak ndeso. Hehehe...

Makanya taktik baru digunakan Prabowo. Masih ada waktu hingga 22 JULI, mungkin begitu pikirnya. Lihat saja manipulasi suara di mana-mana. Salah nya prabowo adalah masih menggunakan cara-cara orde baru di jaman yang sudah serba canggih dengan masyarakat yang sudah lebih melek politik dan hukum.

Lihat saja Prabowo ketika berorasi dan juga wawancara dimana-mana mengatakan hal-hal yang tidak pantas diucapkan oleh seorang negarawan. Kasus yang masih hangat dibicarakan adalah wawancara Prabowo di BBC. Ironisnya seorang Jokowi dalam sebuah wawancara di Metro tv mengatakan bahwa Prabowo adalah seorang sahabat dan juga patriotik. Jadi silahkan menilai mana yang sebenarnya ndeso...

Kalau kalian perhatikan wajah Prabowo ketika berbicara tentang Jokowi, ketika berorasi, sepanjang debat capres, meskipun tersenyum tapi guratan kebencian terhadap Jokowi itu sangat jelas terlihat. Belum lupa kan insiden cipika-cipiki oleh Jokowi yang ditolak Prabowo?

Baru segitu aja bencinya luar biasa gimana mau memimpin negara? Mengendalikan emosi sendiri saja belum bisa. Bagaimana mengendalikan emosi rakyat bila dia seenaknya sendiri dalam memimpin?

Sadarkah kalian bahwa kalian,pendukung Prabowo sudah tertular virus rasa benci kepada Jokowi oleh Prabowo? Kalian memutuskan hubungan pertemanan, persahabatan, pacar hanya karena mereka lebih memilih Jokowi? Hanya karena debat kusir yang disalah artikan sebagai sebuah pertengkaran. Sebegitu kerdilkah pikiran kalian? Mudah-mudahan sih tidak ada suami istri yang bercerai hanya karena capres pilihan mereka beda. Amit-amit.

Saya percaya bahwa sesungguhnya Prabowo itu baik. Hanya saja lingkungan disekitarnya yang membuat dia menjadi seperti itu.

Sekarang, semua pendukung Prabowo, kita semua saudara. Saya ajak kalian untuk bertanya pada diri sendiri, Kenapa kalian begitu membenci Jokowi? Aah Jokowi pernah menghinakan kalian? Aah Jokowi pernah menyakiti kalian? Kadang-kadang perkataan dengan hati nurani tidak sama. Kalian bisa saja berbohong pada ribuan orang. Tapi kalian tidak akan pernah bisa membohongi diri kalian sendiri dan Yang Maha Tahu.

Salam Damai

#SelamatkanIndonesiaDariPerangSaudara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun