Kreativitas Estetis Musik

Musik, semua manusia mengenal musik, dari anak-anak, remaja, bahkan orang tua mengenal musik. Apakah musik itu dalam bentuk alunan alat-alat yang dimainkan manusia baik secara sengaja maupun tidak sengaja, musik yang dimainkan oleh alam seperti ritme rintik air hujan dan suara yang dihasilkan oleh angin yang bertiup, maupun musik yang berasal dari mulut manusia yang berupa nyanyian. Selain manusia yang sudah ada di dunia, janin manusia yang masih dalam kandungan pun sekarang sudah banyak yang dikenalkan dengan musik, karena konon kabarnya musik dapat merangsang perkembangan sel-sel otak manusia terutama musik klasik. Musik juga sering dijadikan sebagai media ungkap ekspresi dan perasaan, seperti emosi, perasaan sedih, senang, jatuh cinta bahkan patah hati. Namun apa sebenarnya musik itu? Musik merupakan suatu seni membuat kombinasi-kombinasi suara yang menyenangkan (Padmono, 2009). Aktivitas yang dapat dilakukan dalam mengembangkan kemampuan musik seseorang bermacam-macam, dapat dengan bernyanyi, bermain alat musik, mendengar, mencipta dsb. Selain sebagai media ungkap ekspresi seperti yang telah diungkapkan di atas, musik juga memiliki banyak peran dalam pertumbuhan dan perkembangan anak seperti mengembangkan kreativitas, membantu perkembangan fisik, sosial, dan intelektual anak.

Estetis, estetis berasal dari kata estetika yang berarti keindahan. Estetis pada dasarnya adalah suatu nilai yang diberikan oleh seseorang atas suatu karya seni yang menimbulkan perasaan haru atau kekaguman. Apabila suatu karya mampu memukau pengamatnya berarti karya itu telah menunjukan kemantapan kandungan nilai estetis yang menyebabkan orang terpesona.

Selanjutnya apa itu kreativitas? Kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk membuat, mencipta, atau berkreasi menghasilkan sesuatu yang bersifat baru, berguna dan dapat dimengerti. Kreativitas merupakan potensi yang berkembang, dalam arti dipengaruhi oleh umur. Kreativitas orang dewasa berbeda dengan anak-anak. Anak cenderung lebih bebas dari berbagai ikatan, ia berperilaku polos sesuai dengan dorongan dalam diri mereka, dan semakin bertambah umurnya, semakin ia mengerti aturan, norma, moral, etika, maka ia semakin mengendalikan dirinya dalam perilaku yang pada akhirnya akan mempengaruhi dan mengendalikan proses kreatifnya.

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan di muka dapat disimpulkan bahwa kreativitas estetis musik merupakan kemampuan seseorang untuk membuat atau mencipta sesuatu yang berupa karya seni musik yang bersifat baru, berguna, dapat diterima oleh individu dan orang lain yang menimbulkan rasa keindahan dan kekaguman. Kreativitas merupakan sasaran utama dalam pengembangan kemampuan musik. Pengembangan ini antara lain dapat dilakukan dengan improvisasi dan komposisi. Improvisasi menuntut kita untuk berani mengubah, menggabungkan, merangkai atau meniru suatu pola-pola menjadi suatu pola-pola yang diciptakan sendiri yang mungkin kadang tidak disadari tetapi dapat dirasakan keindahannya. Sedangkan komposisi adalah kegiatan mengarang lagu yang merupakan kegiatan yang lebih sulit karena memerlukan kesadaran untuk berkreatif. Suatu karya seni musik yang memiliki nilai estetis atau keindahan mempunyai syarat yaitu kesempurnaan atau tanpa cela; dapat dirasakan dari dinamika yang diatur sedemikian rupa, seperti kuat lemah, tempo lambat-sedang-cepat bergantian tanpa cela, dan proporsi atau harmoni; harmoni antara nada, vokal dan jalinan berbagai instrumen yang ditampilkan sesuai proporsinya masing-masing.

Demikian sekiranya yang saya ketahui tentang "kreativitas estetis musik", semoga dapat bermanfaat. Kita sebagai calon guru, janganlah hanya cukup mengenal musik saja. Kita harus belajar musik! Karena dengan musik banyak manfaat yang dapat kita peroleh, syukur-syukur dapat berkreasi sehingga menghasilkan karya seni musik yang memiliki nilai estetis. Mari belajar musik..................

Oleh: Diah Setiyosari / X7210025 / V A