Mohon tunggu...
kharis
kharis Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi bernafas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Psikometri

24 Januari 2025   08:05 Diperbarui: 24 Januari 2025   08:05 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ian seorang pemuda dengan kemampuan psikometri, hidup dalam bayang-bayang masa lalu yang gelap. Ia mampu melihat ingatan tersembunyi hanya dengan menyentuh benda atau orang , tetapi kemampuan itu lebih sering menjadi kutukan daripada anugrah. Namun, hidupnya berubah ketika ia bertemu Yuna, seorang calon polisi yang sedang menyelidiki serangkaian pembunuhan berantai dengan pola pembakaran misterius.

Awalnya, Yuna mengaggap Ian hanyalah orang aneh yang mencari perhatian. Namun, setelah Ian menunjukkan gambaran detail dari sebuah barang bukti di TKP, Yuna terpaksa bekerja sama dengannya. Ian, yang terbiasa menghindari tanggung jawab, enggan membantu, tetapi dorongan dari Yuna dan petunjuk yang mengarah pada kebakaran yang merenggut orang tua nya membuatnya setuju untuk bekerja sama.

Mereka menyelidiki bersama, dan setiap petunjuk membawa mereka lebih dekat pada pelaku. Dalam perjalanan ini, hubungan Ian dan Yuna berkembang. Yuna membantu Ian menerima kemampuannya, sementara Ian membuka hati Yuna yang telah lama tertutup akibat trauma masa kecilnya.

Namun, semakin dalam mereka menyelidiki, semakin Ian menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Ingatan-ingatan yang ia lihat mulai bertentangan. Barang-barang yang seharusnya bersal dari pelaku menunjukkan fragmen yang tidak sejalan dengan kronologi kejadian. Hingga suatu hari, Ian menyentuh tangan Yuna secara tidak sengaja.

Saat menyentuh tangan Yuna, Ian melihat ingatan yang mengejutkan. Yuna berada di lokasi kebakaran bertahun-tahun lalu, malam yang sama ketika orang tua Ian tewas. Lebih dari itu, Ian melihat sosok Yuna muda, yang dengan panik menyalakan korek api sebelum melarikan diri

Ian terguncang, tetapi ia tidak langsung mengonfrontasi Yuna. Ia mulai menggali lebih dalam tentang masa lalu nya dan menemukan fakta yang mengejutkan. Yuna merupakan anak seorang yang di duga sebagai pelaku pembakaran apartment malam itu. Malam itu, Yuna sebenarnya berusaha memperingati penghuni apartment bersama ayahnya yang seorang satpam, tetapi api sudah terlalu besar. Dan semua penghuni apartment menuduh ayah Yuna yang dinilai lalai dalam menjalankan tugasnya. Dan karena ayah Yuna juga terlibat konflik dengan salah satu penghuni apartment sehingga semua penghuni apartment menuduh ayah Yuna yang melakukan pembakaran atas dasar dendam pribadi

Ketika Ian menghadapi Yuna dengan kebenaran ini, Yuna mengaku bahwa ia telah hidup dengan rasa bersalah selama bertahun-tahun. Yuna merasa bahwa ayahnya bukanlah seorang pembunuh, tetapi Yuna merasa ragu karena sekuruh bukti yang ada malam itu menunjukkan bahwa ayahnya adalah pelaku dari pembakaran itu. Dengan hati yang hancur, Ian dan Yuna menyadari bahwa mereka memiliki tujuan yang sama, mengungkap kebenaran dan menangkap pelaku yang sebenarnya di malam itu.Ketika Ian menghadi Yuna dengan kebenaran ini, Yuna mengaku bahwa ia telah hidup dengan rasa bersalah selama bertahun-tahun. Yuna merasa bahwa ayahnya bukanlah seorang pembunuh, tetapi Yuna merasa ragu karena sekuruh bukti yang ada malam itu menunjukkan bahwa ayahnya adalah pelaku dari pembakaran itu. Dengan hati yang hancur, Ian dan Yuna menyadari bahwa mereka memiliki tujuan yang sama, mengungkap kebenaran dan menangkap pelaku yang sebenarnya di malam itu.

Di momen puncak, mereka menghadapi pelaku utama, yang ternyata adalah seseorang yang menyelamtkan Ian di malam itu. Ian, dengan kemampuannya mengungkap ingatan terkahir yang menjadi bukti tidak terbantahkan. Ian melihat seluruh rangkaian kejadian di malam itu, di mulai dari sang pelaku menikam 3 orang penghuni apartment, lalu sang pelaku memasukan korek api ke dalam microwave dan menyetel selama 3 menit hingga akhirnya terjadi ledakan yang sangat besar, tetapi pelaku tidak berhasil melarikan diri pada malam itu karena ia merasa bersalah dan memutuskan untuk membantu ayah Yuna dalam mengevakuasi penghuni aparyment. Dalam konfrontasi itu, pelaku hanya dapat terdiam dan mengakui kesalahannya. Pelaku mengakui bahwa ialah yang melakukan pembakaran itu secara sengaja untuk menjebak ayahnya agar bisa melarikan diri bersama ibunya.

Ian merasa sangat marah, karena selama ini Ian selalu berterima kasih kepada sang pelaku karena telah menyelamatkannya tetapi ternyata dia membunuh kedua orang tua Ian. Ian menghadapi pilihan yang sulit, haruskan ia membunuh orang yang berada di depannya saat ini, atau haruskan ia menggunakan kemampuannya untuk memaafkan dan menghukum pelaku dengan hukum. Dengan dorkngan dari Yuna, ia memilih jalan keadilan, menyerahkan pelaku kepada hukum. Pada akhirnya, pelaku menerima hukuman 13 tahun penjara, dikarenakan kejadian itu terjadi saat pelaku masih di bawah umur jadi dapat meringkan sang pelaku di pengadilan. Dalam prosesnya, Ian belajar untuk menerima masa lalu nya dan membuka diri pada dunia. Yuna pun akhirnya bisa berdamai dengan masa lalu nya dan hjdup bahagian bersama ayah nya Ian.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun