Mohon tunggu...
Divya Anggia
Divya Anggia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo!! Namaku Divya Anggia Nur Zahra, kerap dipanggil Vya. Lahir di Garut, 20 Juli 2003. Tumbuh dan besar di keluarga yang berpersonilkan perempuan semuanya, berduakan kakak perempuan, dan satu mama paling cantik sedunia. Saat ini sedang menempuh pendidikan di Institut Pendidikan Indonesia, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Aku adalah seorang ambivert yang ceria sekali, tapi butuh ruang untuk sendiri, iyaaa!! Walau orang lain mengenalku sebagai manusia ramah yang tidak bisa diam sama sekali. Hobiku menulis, membaca, dan memasak. Tiga hal yang selalu membuat hatiku riang, tiga hal yang selalu mengisi kekosongan dan tiga hal yang setia menamani bahkan ketika semesta dan seisinya meninggalkanku sendirian. Jika ingin mengenal lebih dalam tentangku, aku aktif menulis resep di cookpad dengan nama akun ‘Vya Anggia’ juga bisa kunjungi profilku diinstagram dengan nama akun ‘vyaanggia’.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Terjebak dalam Lingkaran Insecurity: Mengupas Ketidakpastian, Kecemasan, dan Rasa Tidak Aman

26 September 2024   21:17 Diperbarui: 26 September 2024   21:19 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://le.ouchn.cn/courseDetails/CAAA010000037658

Terjebak dalam Lingkaran Insecurity: Mengupas Ketidakpastian, Kecemasan, dan Rasa Tidak Aman

Hidup itu penuh dengan ketidakpastian bukan? Ketidakpastian akan masa depan atau ketidakpastian akan hubungan, selalu ada ketidakpastian dalam hidup ini, bukan? Hidup memang penuh dengan ketidakpastian. Ketidakpastian ini bisa menjadi sumber kecemasan bagi banyak orang. Ketidaktahuan akan apa yang akan terjadi di masa depan, bagaimana kita menemukan pekerjaan atau bahkan bagaimana aku akan menghadapi hari-hari yang akan datang, adalah hal yang wajar dirasakan. Tapi tanpa dikelola dengan benar, ketidakpastian akan jadi beban yang menanggung pikiran, karna ketidakpastian itulah yang melahirkan kecemasan, dan kecemasan melahirkan rasa tidak aman. 

Kehidupan memang penuh dengan ketidakpastian. Ketidakpastian ini seperti bayangan yang selalu mengikuti kita, memunculkan berbagai macam pertanyaan dan kekhawatiran. Ketidakpastian adalah akar dari banyaknya permasalahan. Ketika kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, pikiran kita cenderung berlari ke berbagai skenario terburuk padahal itu semua hanyalah kemungkinan. Hal ini wajar terjadi, namun jika dibiarkan tanpa dikelola, bisa memicu kecemasan. Dan kecemasan yang berlebihan akan membuat diri kita merasa tidak aman, atau kita mengenalnya sebagai insecure. Ketidakpastian adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan rasa insecure. Ketika kita tidak tahu apa yang akan terjadi, kita cenderung merasa cemas dan khawatir. Hal ini dapat membuat kita merasa tidak aman dan tidak percaya diri.

Kecemasan adalah respons alami tubuh terhadap ketidakpastian. Ketika kita merasa cemas, tubuh kita melepaskan hormon stres yang membuat kita merasa gelisah, tegang, dan sulit berkonsentrasi. Kecemasan dapat memperkuat rasa insecure dan membuat kita merasa lebih tidak aman. Rasa insecure adalah perasaan tidak aman atau tidak percaya diri. Kecemasan yang berkepanjangan akibat ketidakpastian bisa memicu rasa insecure. Kita mulai meragukan diri sendiri, kemampuan kita, dan nilai kita. Tentu hal ini sangat berbahaya, bagaimana jadinya jika diri kita meragukan diri kita sendiri? Rasa insecure dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari. Orang yang insecure cenderung menghindari situasi yang menimbulkan rasa takut pada diri, ia lebih takut menanngung resiko. Padahal, mengambil risiko adalah bagian penting dari pertumbuhan dan pengembangan diri. Bahkan lebih dalam dari itu insecure yang berkepanjangan dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan. 

Ketidakpastian, kecemasan, dan rasa tidak aman itu adalah lingkaran insecurity yang menciptakan sebuah pola yang sulit diputuskan. Ketiga hal itu saling berkaitan, saling memengaruhi dan saling memperkuat antara satu dan lainnya. Bagaimana sih lingkaran insecurity bisa berjalan?. Misalnya, ketika seorang individu merasakan ketidakpastian dan tidak yakin tentang masa depan karier mereka. Ketidakpastian ini memicu kecemasan tentang apakah mereka akan berhasil dalam pekerjaan. Kecemasan ini membuat individu merasa tidak aman, merasa tidak cukup baik dan tidak layak untuk sukses. Dan kembali, rasa tidak aman ini memperkuat ketidakpastian tentang masa depan karier mereka begitulah seterusnya, berulang seperti lingkaran setan yang tak ada putusnya.

Jadi intinya kita harus tahu bahwa insecure itu berasal dari Ketidakpastian, Kecemasan, dan Rasa tidak aman. Ketiga hal itu yang membuat kita berada di lingkaran insecurity. Jadi intinya harus mampu mengendalikan ketidakpastian dan mengelolanya agar tidak melahirkan kecemasan dan terhindar dari rasa tidak aman. Lantas bagaimana jalan keluar dari lingkaran insecurity ini?

Pertama, kenali dan fahami terlebih dahulu bahwa ketidakpastian, kecemasan, dan rasa tidak aman itu saling berkaitan dan membentuk sebuah siklus. 

Kedua, Kelola ketidakpastian. Belajar untuk menerima bahwa tidak semua hal itu ada dalam kendali kita. Fokus pada hal-hal yang bisa kita ubah dan kendalikan. 

Ketiga, Atasi kecemasan. Jika ketidakpastian tetap melahirkan kecemasan, maka perbanyaklah kegiatan positif, lakukan hobimu, atau berolahraga untuk mengurangi kecemasan itu. 

Hal yang perlu diingat dari lingkaran insecurity ini adalah, pikiranmu adalah yang ada dalam kendalimu, maka kendalikan itu. Sebab pikiran kita adalah sesuatu yang memiliki pengaruh besar terhadap perasaan dan tindakan kita. Maka mengendalikan pikiran adalah langkah pertama yang sangat krusial dalam memutus lingkaran insecurity.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun