Mohon tunggu...
Diva KrisnhaTrinanda
Diva KrisnhaTrinanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Hukum UNAIR

tugas

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Krisis Literasi, Membunuh Generasi Muda dan Masa Depan Bangsa?

16 Juni 2024   00:07 Diperbarui: 16 Juni 2024   00:11 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pendidikan.id/news/rangking-literasi-indonesia-naik-5-peringkat-jangan-lengah-berikut-solusi-tepat-berkelanjutan-tingkatkan-minat-baca-anak/

Di tengah laju globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, literasi menjadi salah satu pilar utama untuk membangun sebuah masyarakat yang kuat dan mandiri. Namun, di Indonesia, masalah rendahnya tingkat literasi masih menjadi perhatian serius. Literasi di sini tidak hanya merujuk pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga pada kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan menggunakan informasi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. 

Data terbaru menunjukkan bahwa tingkat melek huruf di Indonesia masih menghadapi tantangan serius. Banyak daerah, terutama di pedesaan dan perkotaan miskin, memiliki tingkat literasi yang jauh di bawah rata-rata nasional. Bahkan di kalangan generasi muda yang terpapar teknologi, literasi digital dan literasi informasi seringkali masih rendah. 

Literasi memiliki peran yang krusial dalam membentuk individu yang mandiri secara intelektual. Kemampuan untuk memahami dan menafsirkan teks tidak hanya meningkatkan kemampuan berkomunikasi, tetapi juga membuka pintu menuju pengetahuan yang lebih dalam tentang berbagai topik. Dengan literasi, seseorang dapat membedakan informasi yang akurat dari yang tidak, serta menghindari penyebaran informasi palsu yang dapat merugikan. 

Tingkat literasi yang rendah juga mencerminkan tantangan dalam sistem pendidikan Indonesia secara keseluruhan. Kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas, fasilitas pembelajaran yang terbatas, serta kurangnya pendidikan informal di luar sekolah semakin memperumit masalah ini. 

Dampak negatif rendahnya literasi :

1. Keterampilan Berpikir Kritis Lemah

Masyarakat dengan literasi rendah mudah terombang-ambing oleh informasi hoaks dan propaganda. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk menganalisis informasi secara kritis dan objektif, sehingga mudah dimanipulasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

2. Kemampuan Komunikasi yang Buruk

Literasi erat kaitannya dengan kemampuan berkomunikasi. Masyarakat dengan literasi rendah umumnya memiliki kemampuan komunikasi yang buruk, baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini dapat menghambat mereka dalam meraih kesuksesan dalam pekerjaan dan kehidupan sosial.

3. Kurangnya Inovasi dan Kreativitas

Literasi merupakan kunci untuk membuka gerbang pengetahuan dan informasi. Masyarakat dengan literasi rendah akan tertinggal dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dapat menghambat kemajuan bangsa dan membuat Indonesia tertinggal dari negara-negara lain.

4. Kemiskinan dan Ketimpangan Sosial

Rendahnya literasi dapat menyebabkan kemiskinan dan ketimpangan sosial. Masyarakat dengan literasi rendah umumnya memiliki keterampilan yang rendah dan sulit mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal ini dapat membuat mereka terjebak dalam lingkaran kemiskinan yang sulit diputus.

5. Persoalan Sosial dan Politik

Rendahnya literasi dapat memicu berbagai persoalan sosial dan politik. Masyarakat dengan literasi rendah mudah terprovokasi oleh isu-isu SARA dan politik identitas. Hal ini dapat memicu konflik dan kerusuhan yang dapat merusak stabilitas negara.

Langkah nyata untuk meningkatkan literasi dapat kita mulai dari diri sendiri, contohnya seperti :

1. Membaca dengan Kritis 

Ajaklah diri sendiri dan orang-orang di sekitar untuk membaca dengan lebih kritis. Tanyakan pada diri sendiri, "Siapa yang menulis ini? Apa tujuannya? Apakah ada bukti yang mendukung klaimnya?"

2. Berbagi Pengetahuan

Literasi tidak hanya tentang menerima informasi, tetapi juga tentang berbagi pengetahuan dengan cara yang dapat dimengerti oleh orang lain. Ajaklah teman dan keluarga untuk berdiskusi dan bertukar pikiran tentang topik yang menarik.

3. Belajar Seumur Hidup

Literasi adalah proses yang berkelanjutan. Tetaplah belajar, jelajahi topik-topik baru, dan perluas wawasan Anda melalui membaca buku, artikel, atau bahkan diskusi daring.

4. Pendidikan Literasi Digital

Khususnya bagi generasi muda, penting untuk memasukkan literasi digital ke dalam pendidikan. Ini mencakup keterampilan seperti penggunaan internet yang aman, privasi data, dan cara mengidentifikasi informasi yang dapat dipercaya.

 

Meningkatkan literasi adalah investasi jangka panjang untuk membangun bangsa yang maju dan sejahtera. Dengan literasi yang tinggi, masyarakat Indonesia akan menjadi masyarakat yang cerdas, kritis, kreatif, dan inovatif. Masa depan bangsa Indonesia ada di tangan kita. Marilah kita bersama-sama meningkatkan literasi demi kemajuan bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun