Mohon tunggu...
Diva Syafa
Diva Syafa Mohon Tunggu... Tutor - Tutor Qanda

Saya suka meluapkan perasaan saya lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kabut Kehidupan

6 September 2023   14:04 Diperbarui: 6 September 2023   14:06 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pexels.com/Jill Burrow

Kutermenung dikala pagi menyapa diri
Tentang nasib berkemelut kabut
Seperti gemuruh petir dikala terik mentari
Yang hadir dikala kehidupanku yang kusut

Hati kecilku bertanya tentang kabut kehidupan
Setiap hari semakin tertutup dan hitam
Awan hitam pun ikut menangis
Diikuti hujan yang turun menghiasi bumi

Hujan turun sejalan dengan derainya air mata
Apa maksud Yang Maha Kuasa dengan ini semua
Mungkin Tuhan sedang mengujiku
Agar tegar menghadapi kabut demi kabut kehidupan

Hari berganti hari pun kulewati
Aku hanya bisa mengadu kepada pohon
Karena pohon tidak seperti manusia yang fana
Yang hanya bisa berkomentar pedas tentang kehidupanku

Hatiku lelah menghadapi semua ini
Alam semesta pun ikut bertanya
Kapan kabut kehidupan akan pergi
Aku terdiam membisu menatap alam semesta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun