Kutermenung dikala pagi menyapa diri
Tentang nasib berkemelut kabut
Seperti gemuruh petir dikala terik mentari
Yang hadir dikala kehidupanku yang kusut
Hati kecilku bertanya tentang kabut kehidupan
Setiap hari semakin tertutup dan hitam
Awan hitam pun ikut menangis
Diikuti hujan yang turun menghiasi bumi
Hujan turun sejalan dengan derainya air mata
Apa maksud Yang Maha Kuasa dengan ini semua
Mungkin Tuhan sedang mengujiku
Agar tegar menghadapi kabut demi kabut kehidupan
Hari berganti hari pun kulewati
Aku hanya bisa mengadu kepada pohon
Karena pohon tidak seperti manusia yang fana
Yang hanya bisa berkomentar pedas tentang kehidupanku
Hatiku lelah menghadapi semua ini
Alam semesta pun ikut bertanya
Kapan kabut kehidupan akan pergi
Aku terdiam membisu menatap alam semesta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H