Mohon tunggu...
Diva Hanifa H
Diva Hanifa H Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Kalijaga

NIM: 22107030058

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lelah Berlebihan? Waspada Terkena Burn Out!

16 Juni 2023   09:00 Diperbarui: 16 Juni 2023   09:02 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melakukan aktivitas dan rutinitas seperti bekerja dan sekolah tidaklah mudah. Seiring dengan pressure dan kewajiban yang harus dipenuhi, bukan tidak mungkin banyak sekali orang mengalami kelelahan atau stress. Waspada, stress yang berkelanjutan ini dapat berujung kepada burn out.

Apa itu burn out? menurut American Psychological Association (APA), burn out adalah bentuk kelelahan fisik, emosional atau mental, disertai dengan penurunan motivasi kinerja, serta sikap negatif terhadap diri sendiri maupun orang lain. Sayangnya, banyak sekali orang yang tidak sadar jika mereka sedang burn out. Orang-orang merasa mereka hanya sedang lelah biasa dan dapat kembali bugar dalam sekejap, padahal burn out merupakan masalah yang cukup serius dan butuh untuk ditangani. Bagaimana sih ciri-ciri dari burn out itu sendiri?

1. Menerus merasa kelelahan
Lelah memang perasaan yang lumrah dirasakan terlebih sehabis melakukan rutinitas yang panjang. Namun, jika anda merasakan lelah berkepanjangan sehingga kesulitan untuk menggerakkan otot atau tidak memiliki kekuatan untuk bangkit dari tempat tidur, bisa menjadi kemungkinan anda sedang burn out.

2. Depresi
Saat mengalami burn out, anda bisa saja merasakan fase depresi. Kepala anda terkadang penuh dengan kalimat yang mengatakan bahwa anda tidak berguna atau kalimat negatif kepada diri anda lainnya. Penyebab utama dari burn out merupakan pekerjaan. Bisa jadi, pekerjaan anda yang sedang anda tekuni memberikan banyak tekanan yang membuat anda menjadi depresi.

3. Sakit Kepala
Salah satu ciri burn out lainnya adalah merasakan sakit kepala. Herbert Freudenberger, menyebutkan sakit kepala menjadi ciri-ciri fisik dari burn out. Beliu merupakan psikolog asal Amerika Serikat yang mencetuskan konsep burn out pada tahun 1974.

4. Performa bekerja menurun
Orang-orang yang sedang merasakan fase burn out terkadang kesulitan untuk berkonsentrasi. Kesulitan untuk berkonsentrasi ini membuat mereka tidak dapat fokus mengerjakan pekerjaan yang berujung ke penurunan performa kerja mereka.

Lalu, adakah cara-cara agar kita terhindar dari burn out?

* Kelilingi diri anda dengan energi positif dengan aktivitas-aktivitas yang memberikan rasa bahagia kepada diri anda. Anda mungkin dapat melakukan hobi yang anda senangi seperti berkebun atau menggambar. Olahraga juga dapat menjadi salah satu cara untuk mendapatkan energi positif. Pergilah berkumpul dengan teman-teman yang mengembalikan mood anda sehingga anda merasakan energi positif mengelilingi anda.
* Beri batasan terhadap limit anda. Anda jangan melakukan hal yang sekiranya melampaui kemampuan anda. Lakukanlah hal-hal yang sesuai dengan hak anda terutama dalam dunia pekerjaan. Jika anda sedang cuti liburan dan anda mendapatkan telepon dari kerja, anda dapat dengan tegas mengatakan anda sedang cuti sehingga anda dapat beristirahat dengan tenang.
* Bagi hal yang mengganjal hati anda kepada orang lain. Terbukalah dan beranilah untuk bercerita apabila kalian sedang tidak baik-baik saja. Ceritakan hal itu kepada orang yang anda sangat percaya. Jika anda berbagi kesedihan yang sedang anda alami, anda akan merasa lebih ringan.

Menjadi dewasa memang bukan perjuangan yang mudah. Banyak sekali tekanan dan stress yang menemani usia dewasa ini. Jangan sampai kita lupa memanjakan diri dan terlalu sibuk berkutat dengan realitas yang membuat kita menjadi stress. Stress yang dibiarkan ini menjadi burn out.

Jangan lupa untuk mengingat bahwa kita juga wajib menyayangi diri sendiri salah satunya dengan memberi kebahagiaan kepada diri sendiri. Lakukanlah berbagai hal yang  memberi rasa senang yang positif untuk mengurangi atau meredakan stress berlebihan agar kita tidak merasakan burn out.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun