Mohon tunggu...
Diva Shitarani
Diva Shitarani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa S1 Ilmu Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Suku Navajo: Salah Satu Suku Tertua Asli Amerika

5 Juli 2022   19:05 Diperbarui: 5 Juli 2022   19:08 1857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Amerika, sebuah kawasan yang berkembang sangat maju dan pesat. Bahkan salah satu negara bagian dari kawasan tersebut, yaitu Amerika Serikat, merupakan negara termaju di dunia dan berperan sebagai hegemon dunia. Namun dibalik modernitas serta kemewahan yang terlihat dari tampak luar, Amerika memiliki dan menyimpan banyak sekali sejarah suku aslinya yang terkubur, atau mungkin terlupakan karena kemegahannya. Jika tidak asing dengan suku Indian sebagai suku tertua yang meninggali Amerika, terdapat juga suku Navajo yang dieja Navaho. Suku ini merupakan suku asli Amerika terbesar kedua dan saat ini diperkirakan memiliki populasi sebesar 300.000 jiwa. Kebanyakan dari mereka tinggal di negara bagian Mexico, Arizona, dan Utah.

Disaat Amerika terkenal dengan bahasa Inggris dan latinnya, suku Navajo hingga saat ini masih berbicara dan berkomunikasi dengan bahasa Apachean yang diklasifikasikan dalam keluarga bahasa Athabaskan. Hal tersebut karena jika ditarik dalam sejarahnya, suku Navajo dan suku Apache pernah bermigrasi ke satu arah tujuan yang sama, yaitu Barat Daya dari Kanada, di mana sebagian besar masyarakat berbahasa Athabaskan masih tinggal. suku Navajo hidup dengan nomaden, dimana mereka mengandalkan kemampuan berburu dan meramu, serta terkadang berkeliling mencari sesuatu untuk dimakan. Namun setelah bermigrasi ke arah Barat Daya, suku Navajo menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan semakin berkembang dengan mengadopsi banyak praktik untuk bertahan hidup, beberapa contohnya yaitu menetap di dalam gua dan juga mereka akan bertani di dekat tempat mereka menetap.

Tidak hanya berinteraksi dengan suku Apache saja, ternyata jika ditarik sejarahnya, suku Navajo juga berinteraksi dengan suku Pueblo. Interaksi tersebut diperkirakan terjadi sekitar pada aawal abad ke-17, ketika kedatangan bangsa Spanyol yang mengharuskan suku Pueblos datang ke wilayah suku Navajo untuk menghindari penindasan oleh pendatang. Interaksi tersebut tentunya meninggalkan beberapa peninggalan yang dapat dilihat hingga sekarang. 

Contohnya, suku Navajo kemudian belajar dari suku Pueblo cara untuk membuat tembikar dan tenun yang kemudian diwarnai yang umumnya kemudian menghasilkan sebuah karpet. Tidak hanya karpet, peninggalan artistik yang terjadi karena kontak kedua suku ini juga ada seperti lukisan pasir kering yang kemudian digunakan sebagai salah satu unsur upacara adat Navajo. 

Seiring perkembangan zaman dan penemuan, suku Navajo kemudian juga mengalami perkembangan dalam artistiknya seperti pembuatan perhiasan dari perak dan senjata dari besi. Pada abad ke-18, suku Navajo juga diteliti pernah berinteraksi dengan suku Hopi, dimana pada saat itu suku Hopi dalam keadaan kritis karena alam mengalami kekeringan sehingga mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka dari itu, suku Hopi akhirnya bergabung dengan suku Navajo dan kemudian berbaur terutama di daerah Canyon de Chelly di timur laut Arizona.

Sebagai salah satu suku tertua dan merupakan penduduk asli dari Amerika, tentunya suku Navajo juga meninggalkan beberapa tradisi kepercayaan. Terdapat berbagai macam jenis upacara adat dan juga kepercayaan dengan berbagai macam pula tujuannya. Beberapa dari tradisi memiliki alur cerita seperti awal mula kemunculan manusia pertama yang berasal dari permukaan bumi. Ada juga ritual yang dilakukan suku Navajo yang bertujuan untuk mendoakan kelompok atau keluarganya yang sedang berburu atau melakukan perpindahan tempat tinggal agar diberikan keberuntungan dan dapat membawa makanan atau ternak yang dapat dikonsumsi.

Selain itu, suku Navajo juga melakukan beberapa ritual yang mereka percaya dapat menyembuhkan dan mengangkat penyakit. Umumnya semua tradisi akan diiringi oleh doa mantra, nyanyian, dan peralatan seperti lukisan kering yang dibuat dari serbuk sari dan kelopak bunga. Dalam beberapa kesempatan, ada tarian dan pameran umum di mana ratusan atau ribuan orang Navajo berkumpul. Hingga saat ini, suku Navajo masih mempercayai dan kerap melakukannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun