Mohon tunggu...
Diva Calista Agmalia Putri
Diva Calista Agmalia Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Halo! saya Diva Calista Agmalia Putri, seorang mahasiswa di Universitas Airlangga yang sedang mengeksplorasi kehidupan perkuliahan. Saat ini, saya sedang belajar di jurusan Akuakultur, dan sangat antusias untuk menjelajahi hal-hal baru, mulai dari ilmu pengetahuan, pengalaman organisasi, hingga cerita menarik di kampus dan lingkungan sosial yang lebih luas dari sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pentingnya Peran Orang Tua dalam Membantu Pembentukan dan Pengelolaan Emosi pada Anak sejak Dini

29 November 2024   21:03 Diperbarui: 29 November 2024   21:49 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita sebagai manusia dilahirkan untuk memiliki sebuah emosi. Pada usia dini kita semua belum memiliki banyak pengalaman dalam mengenali dan menghadapi sebuah stiuasi emosional yang terjadi. Anak yang berada pada usia dini juga sering kali tidak mengetahui bagaimana cara mengungkapkan atau mengelola sebuah emosi dengan tepat. Pada saat itulah kita semua tahu bahwa awal mula pembentukan karakter emosi seseorang ditentukan. Banyak beberapa dari kita mungkin kurang memahami bahwa mengajarkan anak mengatur kedisiplinan emosi sejak dini adalah hal yang sangat penting.

Seorang anak yang di didik dengan kestabilan emosi dari kedua orang tua yang baik memberikan dampak kestabilan emosi yang baik pula kedepannya. Pada usia dini fungsi otak pada anak bekerja jauh lebih cepat daripada orang dewasa. Hal tersebut yang membuat mengapa anak atau balita yang cerdas berasal dari pola asuh orang tua yang cerdas pula. Lantas, pola asuh seperti apa yang dapat memengaruhi karakteristik emosi seorang anak?

Pada usia yang masih dini, seorang anak akan melihat, mendengar, dan mencontoh apa saja yang terjadi disekitarnya. Di usia itulah anak mulai mempelajari bagaimana cara orang tua mereka dalam menyampaikan emosinya. Orang tua yang mampu mengatur kestabilan emosi dengan baik saat berada didekat anaknya cenderung memiliki anak dengan kestabilan emosi yang baik pula.

Langkah utama yang dapat dilakukan oleh para orang  tua untuk mengajarkan kedisiplinan dalam beremosi dapat dimulai dari diri mereka sendiri. Cara mereka menyampaikan sebuah teguran kepada anak juga harus tetap menggunakan bahasa yang  sopan serta memiliki nada bicara yang tidak terkesan tinggi. Saat orang tua mendapati dirinya sedang merasakan sebuah amarah pada anaknya, sampaikanlah dengan nada bicara yang tenang agar  anak tidak mengalami trauma pada masa kecilnya. Cukup ajarkan mereka untuk lebih bijak dan tenang saat sedang menghadapi sebuah situasi yang emosional. Langkah terakhir adalah dengan selalu mengajak anak untuk bertukar cerita tentang apa saja agar anak senantiasa terbuka dan tidak memendam suatu hal kepada orang tuanya.

Perlahan anak yang terbiasa hidup dalam pola asuh orang tua yang baik akan mendapatkan kedisplinan dalam mengatur emosi yang baik juga saat dirinya sudah dewasa. Oleh karena itu, peran orang tua menjadi sangat penting guna membentuk karakteristik emosi seorang anak. Hal ini agar nantinya kita tidak mengalami krisis moralitas karena kesalahan pola asuh anak sejak awal dalam mengatur sifat emosinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun