Valas atau valuta asing adalah suatu mekanisme di mana orang dapat mentransfer daya beli antar-negara, menyediakan atau memperoleh kredit guna kepentingan transaksi internasional, serta meminimalkan risiko kerugian akibat fluktuasi kurs suatu mata uang asing. Efisiensi valuta asing sangat penting dalam dunia perindustrian, karena nilai tukar merupakan peranan yang penting bagi pebisnis untuk melakukan perdagangan internasional, terutama dalam transaksi di berbagai negara.
Valas terbagi menjadi dua jenis, yaitu fisik, dan non fisik. Valas fisik merupakan uang milik negara lain yang bersifat logam dan kertas, atau bisa disebut kartal. Sedangkan valas non fisik merupakan uang asing milik negara lain yang bersifat surat berharga, contohnya adalah cek, wesel, internasional money, cheque, atau bisa disebut giral.
Proses perdagangan valas terjadi karena adanya kegiatan jual beli antar negara dengan negara lainnya, di mana masing-masing negara tersebut memiliki nilai mata uang yang berbeda. Fungsi utama dari kegiatan ini adalah untuk mentransfer daya beli dalam melakukan pembayaran dari suatu negara ke negara lain dengan mata uang yang berbeda.
Valas atau valuta asing berperan sangat penting dalam dunia perindustrian dalam memfasilitasi perdagangan internasional dan pasar modal, serta bisa menjadi media untuk memperlancar perdagangan internasional antar-negara. Tetapi, valuta asing juga memiliki faktor yang melemahkan perdagangan nereka, contohnya: penghasilan masyarakat, minat konsumen, kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga, dan kurs mata uang yang tidak stabil maupun stabil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H