Beberapa tahun terakhir, angka stunting di Kabupaten Gresik mengalami penurunan dari yang semula berjumlah 8.000 kasus pada tahun 2021 menjadi 3.701 kasus pada tahun 2023. Meskipun telah terjadi penurunan yang cukup signifikan, namun gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis ini masih menjadi tantangan besar untuk diselesaikan oleh pemerintah, khususnya di Desa Sedapurklagen, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik.
Desa Sedapurklagen merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik. Desa ini terbagi menjadi tiga dusun, yakni Dusun Sedapurklagen, Dusun Kedungploso, dan Dusun Lumpang. Permasalahan stunting di Desa Sedapurklagen, tersebar di Dusun Kedungploso dan Dusun Lumpang dengan penderita masing-masing dua anak di setiap dusun. Hal ini dapat terdeteksi melalui data-data yang diperoleh bidan terkait penurunan berat badan serta minimnya dukungan dari orang tua untuk mengupayakan pencegahan dan perawatan terhadap kondisi stunting pada anak.
Untuk itu, mahasiswa BBK 3 UNAIR mengadakan sosialisasi "Cegah Stunting pada Calon Buah Hati" kepada masyarakat Desa Sedapurklagen dengan menyoroti pencegahan yang dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan, di mana sasaran pesertanya adalah calon pengantin, ibu hamil, dan juga ibu dengan balita yang dilaksanakan di Balai Desa Sedapurklagen. Dalam sosialisasi tersebut, mahasiswa BBK 3 UNAIR menggandeng bidan desa dan ibu-ibu kader PKK untuk mendukung pemberian informasi terkait pengertian dan langkah-langkah pencegahan untuk mengatasi stunting. Ada beberapa langkah pencegahan stunting, yaitu:
Pelayanan kesehatan prenatal secara rutin
Pemenuhan kebutuhan gizi ibu sejak hamil
Memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
Pemenuhan suplementasi ibu yang sedang menyusui
Pendampingan ASI eksklusif dengan MPASI sehat
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak