Mohon tunggu...
Diva Nur Lathifa
Diva Nur Lathifa Mohon Tunggu... Lainnya - IR Student

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Strategi Surat Menyurat dalam Diplomasi Rasulullah SAW

4 September 2022   19:15 Diperbarui: 17 September 2022   18:23 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan sejarahnya, praktik diplomasi telah berjalan sekian lama yaitu dimulai ketika zaman Rasulullah SAW. Diplomasi yang dilakukan Rasulullah pada kala itu, bertujuan untuk menyebarluaskan agama Islam ke seluruh penjuru negeri. Adapun cara yang dilakukan Rasulullah demi menyebarluaskan Islam adalah dengan memanfaatkan sarana surat menyurat.

Melalui cara tradisional itulah, Rasulullah meneruskan semangat perjuangannya yang pada sebelumnya hanya sebatas metode dakwah saja dalam menyebarluaskan ajaran agama Islam di Mekkah, berkembang berupa metode tulisan dengan mengirimkan beberapa utusan untuk mengirim surat-surat yang berisi ajakan memeluk agama Islam kepada para Raja yang memimpin beberapa daerah pada zaman tersebut. Beberapa Raja diantaranya adalah Raja Muqauqis (Mesir), Kaisar Heraklius (Konstantinopel), Raja Najasyi (Habasyah), Raja Ghissan (Damaskus), Kisra Eperwiz (Persia), dan sebagainya.

Selama proses pengiriman utusan-utusan Rasul ke beberapa daerah, mayoritas dari kalangan utusan Rasul mendapat sambutan yang ramah dan antusias dari Raja-Raja selaku pemimpin daerah tersebut. Pasalnya keramahan yang ditunjukkan Raja kepada para utusan, merupakan perantara penghormatan yang diberikan Raja atas perjuangan yang telah Rasul lakukan dalam menyebarluaskan ajaran agama Islam melalui pengiriman surat menyurat tersebut.

Namun, disisi lain terdapat salah satu utusan Rasul yang mendapat sambutan kurang baik dari Raja tersebut. Salah satunya adalah Abdullah bin Hudzafah sebagai salah satu utusan Rasul yang ditugaskan untuk mengirim surat kepada Raja Kisra. Respon yang ditunjukkan Raja Kisra ketika membaca surat tersebut adalah meluapkan amarahnya dengan merobek-robek surat di depan Abdullah bin Hudzafah dan berencana utuk mengirimkan algojo demi menangkap Rasul.

Dari peristiwa yang telah dialami oleh Abdullah bin Hudzafah dalam mengirimkan surat, tidak membuat Rasul putus asa dalam menyebarluaskan surat-surat ajakan untuk memeluk agama Islam kepada Raja-Raja lainnya. Sikap pantang menyerah inilah yang patut kita amalkan dalam keseharian kita, jika terjadi suatu tantangan dalam melakukan sebuah kegiatan maka kita harus berupaya untuk mencari jalan keluar demi hasil yang maksimal.

 

Referensi

Insani Agusti Alfi Nurul , 2019, Dakwah Politik Nabi Muhammad Kepada Raja Heraklius, Kisra Abrawaiz, Muqauqis, Dan Najasyi, Jurnal Islamic Communication Journal Vol. 4 No.1    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun