Mohon tunggu...
Divania Earlyza Jasmine
Divania Earlyza Jasmine Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Diplomasi Pertahanan Indonesia di Asia Tenggara

16 April 2022   19:15 Diperbarui: 16 April 2022   19:16 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Indonesia sebagai negara berdaulat memiliki tujuan untuk memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. Sehingga dengan adanya suatu tujuan yang dicanangkan, negara Indonesia akan menjalankan berbagai macam cara agar mampu mewujudkan tujuan tersebut. Tujuan negara menjadi suatu alat yang dapat digunakan untuk Menyusun Langkah-langkah pencapaian kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Tujuan negara ini tercantum didalam undang-undang dasar negara republic Indonesia 1945. Seperti diketahui, tujuan negara republic Indonesia adalah Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa dan Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Dalam upaya mewujudkan tujuan negara, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara melakukan diplomasi. Secara istilah, diplomasi dapat dikatakan sebagai berbagai macam cara yang dilakukan terutama dengan sebagai bentuk negosiasi untuk mencapai tujuan yang dicanangkan dan diwakili oleh seorang perwakilan atau diplomat. Perwakilan yang dimaksud dikenal dengan istilah diplomat. Diplomasi dilakukan mengingat Indonesia sebagai negara yang hidup berdampingan dengan negara lain, maka perlu memelihara hubungan baik dengan negara tetangga terutana negara di kawasan Asia Tenggara atau dengan kata lain juga negara-negara anggota ASEAN.

Salah satu diplomasi yang dilakukan Indonesia adalah diplomasi dalam bidang pertahanan. Hal ini lazim atau umum dilakukan mengingat keamanan adalah sesuatu yang sangat penting. Dengan adanya diplomasi dalam bidang keamanan maka ketegangan antar negara di Kawasan ASEAN dapat terjaga. Di era modern dan globalisasi seperti sekarang, batas negara menjadi salah satu isu internasional baik secara regional maupun secara global. Dengan demikian isu pertahanan dan kemanan memaksa para pemangku kepentingan mengubah pandangan dan tanggung jawab. Contohnya dengan membentuk pasukan perdamaian ke daerah konflik, pasukan tanggap bencana atau pasukan dengan tujuan lainnya. Diplomasi dibidang pertahanan juga dapat dilakukan dengan cara melakukan Latihan militer bersama.

Strategi Indonesia dalam melakukan diplomasi dibidang pertahanan, dilakukan dengan cara aktif didalam ASEAN Defence Ministerial Meeting. Sebab sebagaimana sejarah terbentuknya ASEAN, negara Asia Tenggara memerlukan suatu wadah komunikasi yang salah satu tujuannya adalah agar mampu meminimalisir potensi konflik bersenjata diantara negara ASEAN.  Untuk itu negara ASEAN perlu mengadakan pertemuan rutin yang dilakukan pada ASEAN Defence Ministerial Meeting agar tercipta suatu diplomasi dalam bidang pertahanan. ASEAN Defence Ministerial memberikan kemudahan kepada indonesia agar mampu menciptakan hubungan baik dengan negara tetangga yang dalam hal ini adalah negara di Kawasan Asia Tenggara.

ASEAN Defence Ministerial memberikan kemudahan juga kepada Indonesia dalam memegang peranan sebagai stabilisator keamanan wilayah Asia Tenggara. Sehingga Indonesia dapat membentuk suatu ekosistem keamanan yang dapat mencegah masuknya berbagai kepentingan asing yang akan mengacaukan stabilitas hubungan baik diantara negara di Asia Tenggara. Dengan demikian maka pengaruh yang diberikan oleh pihak asing tidak akan mengganggu kepentingan nasional Indonesia.

Diplomasi yang dilakukan Indonesia di wilayah Asia Tenggara juga dapat membantu Indonesia dalam upaya memperkuat pertahanan negara. Caranya adalah dengan melakukan modernisasi Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia atau lebih dikenal dengan istilah "alutsista". Modernisasi alutsista merupakan hal penting sebab Indonesia perlu melakukan kewaspadaan terutama bagi hal yang mengancam kepentingan nasional. Kewaspadaan dilakukan mengingat Indonesia seringkali terlibat sengketa terhadap batas wilayah negara dengan Malaysia. Ketegangan diantara dua negara akan meganggu keamanan dan stabilitas Kawasan asia tenggara. Apabila hal ini terjadi maka akan sangat merugikan citra kedua negara dan menggangu stabilitas keamanan asia tenggara.

Sebagai negara yang aktif di ASEAN Defence Ministerial Meeting, Indonesia akan dengan mudah menyampaikan kebijakan negara dalam menyelesaikan masalah separatisme. Permasalahan Gerakan separatisme di Indonesia sudah ada sejak lama. Bahkan Indonesia dinilai melakukan pelanggaran dalam menyelesaikan permasalahan separatisme khususnya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Untuk itu ASEAN Defence Ministerial Meeting menjadi ajang yang penting bagi Indonesia dalam menyampaikan kondisi terkini dan penyelesaian masalah separatisme berserta kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia.  Ajang ASEAN Defence Ministerial Meeting juga dapat dijadikan ajang berbagi pengalaman penyelesaian Gerakan separatisme. Tidak mennutup kemungkinan bahwa dari ajang ASEAN Defence Ministerial Meeting, Indonesia akan mendapatkan masukan dan strategi untuk menyelesaikan permasalahan Gerakan separatisme khususnya Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Diplomasi pertahanan yang dilakukan Indonesia dengan aktif dalam ASEAN Defence Ministerial Meeting, membuat Indonesia juga dapat  menyampaikan kepentingan Indonesia dalam bidang kemaritiman. Sebagaimana kita ketahui, wilayah Indonesia Sebagian besar didominasi oleh wilayah lautan. Sehingga pertahanan Indonesia tak terbatas pada wilayah daratan saja. wilayah laut Indonesia yang berbatasan dengan negara lain sangatlah luas. Sehingga dengan aktifnya Indonesia dalam ASEAN Defence Ministerial Meeting, dapat membuat negara lain khususnya yang berbatasan langsung dengan Indonesia dapat memahami dan memiliki kesepahaman yang sama terhadap kebijakan Indonesia dalam menjaga kedaulatan negaranya.

Kesepahaman kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia akan mengurangi potensi konflik dengan negara tetangga. Indonesia berulangkali mengalami permasalahan yang dapat memberikan potensi konflik khususnya dengan negara tetangga Malaysia. Perbatasan laut yang memberikan potensi konflik tersebut adalah wilayah ambalat. ASEAN Defence Ministerial Meeting menjadi ruang bagi Indonesia untuk menjaga kedaulatan wilayah dengan cara melakukan pembicaraan dengan Malaysia.

ASEAN Defence Ministerial Meeting selain menjadi ajang pembicaraan, dapat menjadi sarana penyelesaian permasalahan perbatasan yang terjadi dengan cara menyamakan persepsi tentang platform penarikan batas negara.  ASEAN Defence Ministerial juga akan memberikan kemudahan bagi Indonesia untuk aktif dalam permasalahan diplomasi secara global. Sehingga Indonesia akan mendapatkan keuntungan dengan terciptanya hubungan kerja sama multilateral. Jadi dapat terlihat bahwa diplomasi pertahanan yang dilakukan oleh Indonesia dapat membuat Indonesia mampu mewujudkan salah satu tujuan negaranya yaitu Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.


Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun