3. Peningkatan PDB Indonesia Revolusi industri telah mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan meningkatkan produksi barang dan jasa, sehingga menjadi komponen penting dalam ekonomi nasional.
4. Meningkatkan lapangan kerja Peningkatan dalam sektor industri telah membuka lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup penduduk Indonesia.
Dampak Negatif dari Revolusi Industri di Indonesia:
1. Kemiskinan dan kesenjangan sosial Dampak dari revolusi industri di Indonesia belum dapat merata dan terlihat dari perbedaan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Hal ini disebabkan oleh kesenjangan pendapatan dan kekurangan infrastruktur dalam pengembangan sektor industri.
2. Polusi lingkungan Revolusi industri dapat meningkatkan polusi dan membawa dampak negatif pada lingkungan, seperti pencemaran air dan udara.
3. Kecurangan dan korupsi Pengembangan sektor industri di Indonesia dapat memicu praktik kecurangan dan korupsi, yang berdampak pada hilangnya legitimasi pemerintah dan merugikan ekonomi nasional.
4. Ketergantungan ekonomi Kebijakan pemerintah Indonesia dalam mendukung pengembangan sektor industri telah menyebabkan ketergantungan lebih tinggi pada ekonomi negara pada sektor industri.
Revolusi industri adalah mengubah cara manusia hidup, bekerja, dan interaksi satu sama lain sejak dimulai pada abad ke-18 di Inggris. Pada era ini, Belanda memanfaatkan kekayaan alam Indonesia untuk kepentingan produksi dan industri mereka, dan perkebunan di Indonesia tidak dirasakan oleh Inggris saja, tetapi juga dunia internasional, termasuk Indonesia. Banyak tenaga kerja Indonesia dipaksa untuk bekerja di sektor industri seperti pertambangan, tekstil, dan kayu, ketika bangsa Indonesia masih di bawah kolonialisme, dan mempengaruhi cara hidup masyarakat Indonesia yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Barat. Pengembangan sektor industri di Indonesia dapat mengurangi tekanan pada sumber daya migas dan meningkatkan produksi non-migas seperti di sektor produksi barang dan jasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H