Mohon tunggu...
Diva Khurotus Shofia
Diva Khurotus Shofia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sosiologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

enjoyy!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Labelling Theory - Howard S. Becker 1963

22 Desember 2023   11:56 Diperbarui: 22 Desember 2023   12:48 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sewaktu saya duduk dibangku sekolah dasar saya ingat pernah memiliki seorang teman yang jika dikategorikan keluarganya masuk kedalam kategori keluarga menengah kebawah. Teman saya ini merupakan anak ke 6 dari 7 bersaudara, ia memiliki 2 orang kakak laki-laki yang umurnya terpaut jauh dengannya kita sebut saja disini Yusup dan Trisno (Nama samaran). Karena faktor ekonomi yang serba kekurangan ini menyebababkan Yusup, salah 1 diantara kakak laki-laki teman saya ini yang melakukan pencurian di kebun cengkeh yang kebetulan pemiliknya adalah kakek saya sendiri dan kasusnya kemudian diselesaikan secara damai dan kekeluargaan. Namun tak lama, Yusup ini kembali melakukan aksi pencuriannya di pabrik beras yang kebetulan pemiliknya adalah ayah saya sendiri. Karena keluarga saya geram terhadap pencurian yang dilakukan oleh Yusuf ini menyebabkan kakek saya melakukan aksi menghukum Yusup ini dengan cara mengikatnya di pagar rumah kakek saya dengan tujuan sebagai pembelajaran ke depannya untuk si Yusup. Akibat hukuman yang dilakukan secara terang-terang an itu akhirnya sudah menjadi rahasia umum di desa saya kalau si Yusup ini telah mencuri di pabrik beras milik Ayah saya. Sehingga akibatnya si Yusup ini akhirnya di cap, dijuluki atau di labelli sebagai pencuri di desa saya, yang padahal setelah kejadian tersebut tidak ada lagi kasus bahwa si Yusup ini mencuri.

Saya mengenal teori penjulukan dari beberapa jurnal yang saya temukan di internet. Salah satunya dalam jurnal yang saya baca menjelaskan bahwa Labelling theory atau teori penjulukan disebut juga sebagai teori reaksi sosial yang diturunkan dari teori interaksi simbolik oleh George Herbert Mead dalam bukunya Mind, Self, and Society. Labelling  theory mulanya diperkenalkan oleh Howard Becker pada tahun 1963, teori ini muncul akibat dari studi mengenai deviasi atau penyimpangan perilaku yang terjadi pada akhir tahun 50an sampai awal tahun 60an serta sebagai penolakan terhadap teori konsensus atau teori struktural fungsional yang memahami deviasi sebagai perilaku yang menyimpang sehingga dapat mengganggu norma-norma sosial di masyarakat sedangkan menurut teori penjulukan, deviasi bukanlah sebuah cara berperilaku, melainkan cap atau nama yang diberikan kepada sesuatu sebagai sebuah label atau penandaan.  

Dalam teori Labelling secara sederhana mengatakan bahwa orang berperilaku normal atau tidak normal, menyimpang dan tidak tergantung pada identitas yang diberikan orang lain pada sesuatu hal yang telah dianggap sebagai nilai atau norma dalam masyarakat tetapi dilanggar atau tidak sesuai, maka akan secara otomatis orang tersebut akan dikatakan meyimpang (devians) serta dilabeli sebagai orang yang menyimpang. Sehingga dampaknya orang tersebut akan terus-menerus melakukan hal yang menyimpang akibat dari dampak bagaimana individu dan perailaku mereka dilabeli.

Dengan demikian kasus yang saya ceritakan diatas merupakan contoh dari teori pelabelan yang relevan terjadi, karena label pencuri yang diberikan masyarakat pada Yusuf yang akhirnya menjadi identitas bagi Yusuf untuk terus melakukan pencurian sebagai sesuatu yang kriminal.

Howard S. Becker merupakan penemu teori labelling atau penjulukan dengan pernyataan "moral Enterpreneur" untuk menggambarkan orang yang menyatakan dirinya sebagai pelanggar hukum dengan menjadikan diri mereka sebagai kriminal. Becker ini lahir pada 18 april 928, di Chicago, Amerika. Becker mendapat gelar sarjana pada bidang sosiologi di Universitas Chicago dan melanjutkan program magister di Universitas yang sama. Tokoh yang memepengaruhi Becker terkait teori pelabelan ini adalah Edwin M. Lemert yang membedakan suatu penyimpangan menjadi 2 yaitu penyimpangan primer dan sekunder. Hal tersebut yang menjadikan Becker turut mengembangkan teori pelabelan pada tahun 1963 melalui buku nya yang berjudul outsiders: Studies in the Sociology of Deviance.

Bibliography

Becker, H. S. (2021). Outsiders. Zahar

Ahmadi Dadi. (2005). Teori Penjulukan. journal unisba. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun