Mohon tunggu...
Diva Khurotus Shofia
Diva Khurotus Shofia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sosiologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

enjoyy!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Teori Sosiologi Pengetahuan Karl Mannheim

31 Oktober 2023   23:07 Diperbarui: 31 Oktober 2023   23:59 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang relatif mandiri dan hidup bersama dalam suatu wilayah yang sama dan jangka waktu yang panjang atau bersifat kontinyu. Menurut Koentjaraningrat (1994) masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu atau berkelanjutan dan terikat rasa identitas yang sama. Dalam kehidupan bermasyarakat identik dengan yang namanya tradisi dan adat istiadat. Seperti halnya fenomena tradisi tekwinan yang dilakukan di daerah tempat tinggal saya yaitu daerah kabupaten Brebes.

 Tradisi Tekwinan diambil daridari bahsa arab "takwiinan" yang berarti taqwa yang kemudian di kembangkan menjadi takwanan atau tekwinan, tradisi tekwinan ini dilakukan pada setiap tanggal delapan bulan rabiul awal untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai ungkapan rasa syukur atas kelahiran beliau. Selain itu juga tradisi ini dilakukan pada tanggal kedua belas bulan rabiul awal atau biasa disebut denga rolasan. Tradisi Tekwinan ini merupakan tradisi yang sudah dilakukan turun-temurun sejak zaman walisongo abad ke-14 M, tradisi tekwinan ini dilakukan dengan cara membagi-bagikan atau bertukar makanan seperti buah-buah an (pisang, jeruk, apel, salak dll) serta jajanan pasar yang beragam macamnya yang biasanya disajikan diatas layah atau cobek namun karena perubahan zaman penggunaan layah atau cobek diganti menjadi menjadi baskom, piring ataupun ember

Tradisi tekwinan ini menjadi fenomena tradisi yang eksis dikalangan masyarakat pantura khususnya masyarakat di daerah Brebes. Karena selain untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan menyanjung baginda Rasulullah SAW tradisi ini juga dilaksanakan agar terjalin hubungan baik terhadap sesama masyarakat lainnya, karena dengan adanya tradisi tekwinan tersebut masyarakat dapat berkumpul dan berbaur yang kemudian terjalin intreaksi sosial didalamnya. Namun, ada beberapa kelompok masyarakat kecil yang beranggapan bahwa tradisi tekwinan yang dilakukan untuk melakukan perayaan atas kekelahiran Nabi Muhammad dianggap sebagai bid'ah atau tidak sesuai dengan ajaran agama islam.  

Hal diatas tersebut terjadi karena perbedaaan pengetahuan antar individu satu dengan lainnya. Lalu jika dikaitkan dengan sosiologi pengetahuan Karl Mannheim akan dapat membantu memahami lahirnya beragam pemikiran keagamaan, walupun datang dari pemikiran Normatif. Karena menurut pendekatan sosiologi pengetahuan Karl Mannheim ini jika terdapat perbedaan pendapat dan pemikiran keagamaan tetap dapat dipahami secara utuh melalui pemahaman terhadap situasi sosial atau setting sosial yang menjadi latar belakang lahirnya pemikiran tersebut.  Karena konsep pernyataan dapat saja memeiliki redaksi yang sama tetapi dimaksudkan untuk makna yang berbeda hanya karena lahir dari latar belakang yang berbeda.

Teori sosiologi pengetahuan ini pertama kali dikenalkan oleh Karl Mannheim  atau Karoly Manheim yang merupakan seorang sosiolog kelahiran Hongaria pada 27 Maret 1893 dan wafat pada 9 Januari 1947 pada usianya yang ke 54 tahun. Karl Mannheim pernah melanjutkan studinya di Universitas Budapest dan memperoleh gelar doktor dalam bidang filsafat. Setelahnya, Mannheim menghabiskan beberapa waktu tinggal di Austria dan pertama kali mengahadiri seminar Husserl dan Heidegger di Universitas Freiburg yang menggiringnya ke dalam dunia sosiologi. Mannheim bertemu Alfred Weber yang merupakan saudara dari Max Weber dalam salah satu kesempatan yang kemudian Alfred Weber menjadi mentor paling berpengaruh dalam karir akademisnya. Selain Alfred Weber, Karl Max merupakan tokoh yang paling berpengaruh dalam landasan pemikiran Mannheim mengenai sosiologi pengetahuan.

Bibliography

Hamka. 2020. "Sosiologi Pengetahuan: Telaah atas Pemikiran Karl Mannheim. Palu: IAIN Palu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun