Indonesia adalah negara yang berpedoman pada pancasila dan memiliki budaya yang beraneka ragam. Indonesia merupakan negara hukum yang mengatur tentang bagaimana individu berperilaku. Pada era modern ini banyak perilaku muda mudi yang bertentangan dengan nilai dan norma susila bangsa Indonesia. Tren seks bebas saat ini dianggap seolah keren oleh sebagian kalangan muda. Hal ini tentunya bukan budaya Indonesia dan menimbulkan keprihatinan dan perdebatan dalam masyarakat.
Menurut data BKKBN sebanyak 60% remaja berusia 16-17 tahun, 20% remaja berusia 14-15 tahun, dan 20% remaja berusia 19-20 tahun melakukan seks bebas. Angka ini cukup memprihatinkan, karena hal ini adalah tren yang melenceng dari moral dan agama yang telah diajarkan.Â
Sebagian kalangan muda Indonesia pada era modern ini sudah tidak punya rasa malu dan moral untuk melakukan hal tersebut, bahkan mereka merasa bangga jika sudah pernah melakukan kegiatan seks bebas yang tentunya dilarang oleh agama. Hal yang lebih memprihatikan lagi kalangan muda saat ini tidak segan-segan untuk melakukan kegiatan tersebut di ruang publik.Â
Masalah ini tidak hanya terbatas pada kegiatan seks bebas yang dilakukan secara tetap, tetapi juga kegiatan seks bebas yang dilakukan secara tidak bertanggung jawab. Selain itu, seks bebas memberikan dampak negatif yang besar terutama pada pihak perempuan.
Dampak dari kegiatan seks bebas ini mengakibatkan banyak masalah. Mulai dari masalah kesehatan, mental, agama, moral, dan keadilan. Kegiatan seks bebas dapat mengakibatkan stigma, kekerasan terhadap perempuan dan seksisme. Kegiatan seks bebas lebih banyak meninggalkan masalah daripada memberikan keuntungan yang hanya sesaat. Dan hal ini merugikan berbagai pihak terutama perempuan.
Seks bebas ini tentunya tidak akan terjadi jika tidak ada faktor pemicunya. Beberapa faktor penyebab seks bebas diantaranya, perubahan sosial budaya. Masyarakat Indonesia terutama kalangan muda mengalami perubahan yang cepat, hal ini tentunya adalah salah satu pengaruh dari globalisasi, dan akses media sosial yang semakin mudah untuk melihat dan mengikuti budaya yang populer di barat. Selain itu seks bebas juga dipengaruhi oleh lingkungan dan pergaulan sekitar.Â
Usia remaja adalah saat dimana seorang anak mencari jati diri dan banyak mencoba hal baru, ketika pergaulan dan lingkungan sekitar mereka cenderung memberikan contoh yang kurang baik, mereka cenderung untuk mengikutinya. Faktor selanjutnya adalah kurangnya pendidikan seksual yang komprehensif. Banyak remaja Indonesia yang tidak mendapatkan informasi yang memadai tentang reproduksi dan bahayanya seks bebas.Â
Faktor yang ketiga dan yang paling penting adalah kurangnya dukungan serta pengawasan dari keluarga terutama orangtua. Ketika remaja tidak mendapat pengarahan, perhatian, dan pengawasan yang memadai dari anggota keluarga, maka mereka cenderung untuk mencari hal itu diluar rumah dan mendapatkan informasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Faktor faktor tersebut tentunya memiliki hubungan yang ikut andil menjadi penyebab maraknya seks bebas di Indonesia.
Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan dan memperkuat moral kalangan muda saat ini agar tidak mudah terjerumus dalam hal negatif terutama seks bebas. Untuk mengatasi masalah seks bebas ini, diperlukan kontribusi dari berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat luas, dan keluarga.Â
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi maraknya seks bebas dan meningkatkan moral kalangan muda diantaranya, melakukan edukasi secara komprehensif kepada remaja, melakukan pengawasan dan memberikan perhatian lebih kepada anak anak terutama pada saat usia labil, memberikan ajaran agama yang lebih dalam, peningkatan moral dikalangan remaja yang dapat dilakukan dengan membimbing, memberikan pengarahan, mengajak untuk melakukan kegiatan positif, dan memberikan contoh yang baik.
Maraknya seks bebas di Indonesia tentunya menjadi masalah yang serius dan memerlukan perhatian dan tindakan dari berbagai pihak. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah dan memberikan dampak yang buruk. Oleh karena itu diperlukan edukasi dan pengawasan serta perhatian dari keluarga agar remaja tidak mudah terjerumus dalam hal yang melenceng dari moral dan agama.