Mohon tunggu...
Diva Desmita
Diva Desmita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Akuakultur/Universitas Airlangga

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN BBK 3 Universitas Airlangga x CLOCC Indonesia Ubah Pola Hidup Warga Kelola Sampah Rumah Tangga

28 Januari 2024   20:45 Diperbarui: 28 Januari 2024   21:01 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau bisa disebut Belajar Bersama Komunitas  (BBK) 3 tahun 2024 sedang melaksanakan tugas di desa Kluncing, kecamatan Licin, kabupaten Banyuwangi. Kelompok KKN beranggotakan 10 mahasiswa/i yang terdiri dari berbagai macam jurusan di Universitas Airlangga. Mengangkat program kerja yang mencakup bidang pendidikan, ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. Khususnya di bidang lingkungan, bersamaan dengan program kerja CLOCC di desa Kluncing kelompok KKN menjalin hubungan kerja sama program kerja. Clean Oceans through Clean Communities (CLOCC) adalah program berbasis masyarakat dan jaringan yang dimiliki oleh Avfall Norge dan didanai oleh Norad (the Norwegian Agency for Development Cooperation). Sukses menjalankan program di Bali, CLOCC mulai menjajal Banyuwangi salah satunya di desa Kluncing, kecamatan Licin. Kehadiran CLOCC di desa Kluncing untuk membina masyarakat setempat terkait pengolahan sampah rumah tangga. Sejak tahun 2021 CLOCC menjalin interaksi dengan warga setempat. Langkah strategis disusun bersama perangkat desa dan masyarakat peduli sampah. Hingga terbentuklah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang anggotanya terdiri dari warga yang memiliki kesadaran tinggi untuk mengelola sampah rumah tangga secara optimal. Desa Kluncing terpilih menjadi jujugan CLOCC dikarenakan lingkungan nya yang masih alami dan sumber airnya yang jernih melimpah. Sangat disayangkan apabila hal tersebut terkikis oleh sampah rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik.

Visi misi yang sama antara kelompok mahasiswa KKN dan CLOCC mendasari hubungan kerja sama demi kelestarian lingkungan. Metode participatory learning yang menjadi langkah strategis CLOCC ditularkan kepada mahasiswa KKN untuk membina warga secara bertahap. Garis besar pembinaan pola hidup warga dusun Krajan yaitu dimulai dengan merubah kebiasaan warga dalam mengelola sampah rumah tangga. Pihak KSM yang diketuai oleh pak Hakim memberikan mandat kepada kelompok KKN bahwa diperlukan pendataan persetujuan warga terkait adanya pemungutan sampah dan tempat pengolahan sampah. Peran mahasiswa KKN sendiri sangat penting dalam mensukseskan program CLOCC tersebut. Mahasiswa KKN terjun ke lapangan secara langsung ke warga untuk menyampaikan program pemerintah desa yang diasosiasikan CLOCC tersebut. Perjalanan dari rumah ke rumah tidak membuat mahasiswa KKN mudah menyerah. Selain menyampaikan program, mahasiswa KKN juga bertugas membina, mendata, dan menyerap aspirasi masyarakat terkait sampah rumah tangga. Berdasarkan survei mahasiswa KKN, sebagian besar warga dusun Krajan, desa Kluncing mengaku bahwa selama ini sampah rumah tangga yang mereka hasilkan dikelola dengan cara yang tidak baik. Sampah rumah tangga yang dihasilkan warga banyak yang dibakar atau dikubur tanpa dilakukan pemilahan sampah organik dan anorganik. Mereka mengungkapkan alasannya karena tidak ada tukang sampah yang mengambil sampah tersebut, sampah yang dihasilkan sedikit sehingga tidak perlu dipilah, dan memiliki halaman yang luas untuk mengubur atau membakar sampah tersebut. Keadaan ini kontras sekali dengan pemandangan alam yang disajikan di desa Kluncing, sehingga membina pola hidup warga dan menghadirkan tempat pengolahan sampah sangat dibutuhkan warga setempat. 

"Dari saya tidak ada masalah mbak kalau nanti akan didirikan tempat pengolahan sampah dan ada tukang sampah yang akan memungut di depan rumah, hal itu sudah saya tunggu telah lama agar lingkungan menjadi bersih" ujar Suwarno, salah satu warga dusun Krajan 

Mahasiswa KKN juga menjelaskan kepada warga terkait dampak negatif membakar sampah dan mengubur sampah organik. Bahwa sampah yang dibakar dapat menyebabkan polusi udara. Polusi udara memberikan efek jangka panjang dan pendek terhadap kesehatan organ pernapasan. Dampak yang dirasakan secara langsung yaitu masyarakat tidak dapat menghirup udara segar dan apabila terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan ISPA hingga kanker paru-paru. Usia balita dan lansia sangat berisiko tinggi terkena dampaknya. Sampah anorganik yang dikubur tidak mudah diurai di dalam tanah akibatnya yaitu kesuburan tanah dapat berkurang. Penjelasan tersebut direspon dengan baik oleh warga. Metode pemungutan sampah yang akan dilakukan oleh pihak KSM juga disampaikan oleh mahasiswa KKN sesuai arahan KSM. Sampah organik dan anorganik yang dihasilkan setiap rumah harus dipisah dan diletakkan di dalam karung goni yang disediakan oleh KSM, setelah itu setiap dua kali seminggu sampah akan diambil oleh tukang sampah dan dilakukan pergantian karung goni. Sebelum dilaksanakan, diperlukan persetujuan warga dusun Krajan yang telah didata oleh mahasiswa KKN. Sebanyak 9 dari 62 kepala keluarga dari seluruh RT di dusun Krajan tidak setuju adanya program ini. Sebagian besar dari mereka mengungkapkan bahwa sampah yang dihasilkan sedikit dan memiliki lahan yang luas untuk mengubur atau membakar sampah. Sampah organik yang telah terkumpul akan dihibahkan ke desa Tamansari sebagai pakan maggot, imbalan yang didapatkan desa Kluncing yaitu kasgot sebagai pupuk pertanian. Sampah anorganik akan dibuang di TPA yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup pemerintah kabupaten Banyuwangi. Upaya preventif dengan pendekatan secara intim ke warga telah dilakukan mahasiswa KKN untuk mengubah pola hidup warga dusun Krajan, namun ucapan jika tidak diiringi dengan langkah nyata hanyalah isapan jempol belaka. Kesadaran diri dan langkah nyata dari warga sendirilah yang dapat mewujudkan harapan semua orang yaitu menciptakan lingkungan bersih tanpa sampah.

Peduli Lingkungan Mulai Dari Diri Sendiri 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun