Mohon tunggu...
diva balina
diva balina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Kekerasan terhadap Anak di Kalangan Masyarakat

26 Maret 2024   13:00 Diperbarui: 26 Maret 2024   14:39 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak adalah anugerah dari tuhan yang harus kita didik,kita jaga dan sayangi bagi pasangan suami istri,bakan tidak semua pasangan bisa memeliki keturunan,ada juga dari mereka yang berusaha keras mencari cara untuk bisa memiliki anak,dan karena anak akan menjadi penerus bangsa dan hanya anak yang akan merawat orangtuanya di kemudian hari.

Kekerasan terhadap anak merupakan perbuatan atau kegiatan yang di lakukan dengan sengaja atau tidak yang disertai ancaman atau menyebabkan penderitaan secara fisik ataupun mental dan sampai menyebabkan anak itu meninggal.

Tindakan kekerasan dapat terjadi sebagai bagian dari tindakan manusia untuk melampiaskan rasa amarah yang sudah tak tertahankan lagi. Terkadang kekerasan dianggap sebagai sebuah tindakan yang normal unruk dilakukan, namun tindakan yang sama pada situasi yang berbeda tidak dapat dikatakan normal, tetapi disebut sebagai penyimpangan.

Kekerasan terhadap anak semakin marak terjadi di kalangan masyarakat yang lebih dominan kekerasan terjadi karena masalah perekonomian orang tua.dan ada jga beberapa factor yang mengakibatkan kekerasan tersebut seperti tingkah laku dari anak atau kondisi anak seperti anak itu mengalami cacat atau yg dikenal sekarang dengan sebutan anak special yang dimana orang tua itu tidak mau melahirkan anak seperti itu jadi orang tua tersebut tidak mau mengakui sebagai anaknya sendiri dan memperlakukan anak itu dengan semena-mena.

orang tua atau keluarga memegang peranan penting terhadap terjadinya kekerasan pada anak. Beberapa contih seperti orang tua yang memiliki pola asuh membesarkan anaknya dengan kekerasan atau penganiaayaan, keluarga yang sering bertengkar mempunyai tingkat tindakan kekerasan terhadap anak yang lebih tinggi dibandingkan keluarga yang tanpa masalah, orang tua tunggal lebih memungkinkan melakukan tindakan kekerasan terhadap anak karena faktor stress yang dialami oleh orang tua tersebut, riwayat orang tua dengan kekerasan pada masa kecil juga memungkinkan melakukan kekerasan pada anaknya.

oleh karena itu kita sebagai orang tua harus bertanggung jawab atas tugas yang diberikan sebagai mana mestinya menjadi orang tua,begitupula jika belum yakin dengan diri sendiri untuk menjadi orang tua sebaiknya dipikirkan lebih matang agar tidak ada lagi berita tentang anak yang menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh orangtuanya.kekerasan dalam mendidik anak supaya anak tersebut menurut kepada orang tuanya bukanlah hal yang baik dalam mendidik itu hanya akan mengakibatkan trauma berat bagi mereka nantinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun