Tapi apa dampak perubahan iklim terhadap budaya? Misalnya, Attica, wilayah Arktik di planet ini, memanas dua kali lebih cepat dari tempat lain. Ini dapat mengubah seluruh budaya dan cara hidup komunitas yang tinggal di sana, termasuk komunitas Inuit di Kanada dan Greenland, karena lingkungan mereka sedang mengalami perubahan besar.
Di Indonesia sendiri banyak hutan yang ditebang untuk dijadikan perkantoran, industri, dll. Ini telah menggusur orang-orang Pedalaman, merelokasi, dan memaksa mereka meninggalkan kawasan hutan tempat mereka tinggal. Ini mengikis budaya asli penduduk karena mereka harus beradaptasi dengan daerah baru.
Bahkan Jakarta diperkirakan akan terkena dampak perubahan iklim. Jakarta diperkirakan akan tenggelam dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini juga disebabkan oleh naiknya permukaan air laut akibat pemanasan global. Orang-orang yang tinggal di tepi laut pasti akan pindah ke tempat yang lebih tinggi, yang mempengaruhi cara hidup dan budaya baru yang mereka anut di tempat baru.
Perubahan iklim akan terjadi cepat atau lambat. Padahal, faktor utamanya tidak selalu dan hanya manusia. Banyak faktor lain yang mendukung perubahan ini. Namun kita sebagai manusia harus memiliki keinginan dan rasa untuk menjaga planet kita tercinta ini. Karena hal ini juga untuk generasi mendatang. Mulailah dari diri kita sendiri, jaga kebersihan , berjalan kaki ke tempat-tempat terdekat atau gunakan transportasi umum.Â
Dan menurut saya pemerintah juga berperan penting dalam menjaga lingkungan. Di Surabaya, produk plastik tidak diperbolehkan di pusat perbelanjaan, dan wisatawan harus membawa tas belanja sendiri. Hal ini dapat mengurangi produksi ke tahap pembuangan sampah plastik. Sampah plastik juga mengeluarkan sejumlah besar gas rumah kaca ke atmosfer.
Diva Aura Kamila, mahasiswa S1 Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H