Digadang-gadang sebagai film yang mengharukan, sebuah film dari Negeri Gajah Putih, Thailand ini berhasil menembus 4 juta penonton di bioskop Indonesia per tanggal 28 Mei 2024. Sebuah film berdurasi 1,5 jam ini menceritakan seorang cucu yang menemani neneknya yang sedang sekarat dengan dibumbui oleh konflik-konflik keluarga seperti perebutan warisan, penelantaran orang tua, dan lain sebagainya.Â
Melalui unsur sinematografi, film ini berhasil menyampaikan pesan moral yang baik kepada penonton. Seperti melalui script yang berhasil membuat penonton juga ikut terenyuh kedalam film, art maupun tatanan properti yang membuat penonton merasakan juga kehangatan rumah nenek meskipun hanya dari layar kaca, dan juga scoring menjadi salah satu faktor pemicu emosional yang mendukung alur cerita.Â
Film ini tidak hanya berfokus pada hubungan antara cucu (M) dan sang nenek (Amah), tetapi juga menunjukkan dinamika-dinamika hubungan antara anggota keluarga.Â
Film keluarga nyatanya selalu dapat menarik perhatian karena mampu merepresentasikan dinamika keluarga oleh banyak penonton. Salah satu faktor yang menyebabkan film ini ramai ditonton adalah bagaimana komunikasi dalam keluarga bisa menjadi kunci untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.Â
Terdapat scene-scene penting dalam film ‘How to Make A Millions Before Grandma Dies’ yang menyajikan konflik kehidupan nyata yang membuat film ini relatable dan sukses di pasaran. Hal itulah yang membuat fenomena adanya trend before-after menonton film dengan penghargaan ‘Most Trending on Social 2024’ di platform TikTok. Berisi tentang VT/video TikTok dokumentasi sebelum menonton dengan gembira bersama teman-teman dan dokumentasi setelah menonton film ini dengan wajah sembab.Â
Melalui perbandingan sebelum dan setelah menonton film, penonton berbagi pengalaman dan cerita yang serupa di kehidupan mereka, dimana trend ini menunjukkan adanya dampak emosional dan psikologis yang sangat relevan dengan banyak penonton.Â
Terutama di Indonesia, berdasarkan survei yang telah dilakukan tentang pengasuhan orang tua di Indonesia menunjukkan dari 210 orang tua dengan 37% nya pengasuhan anak diserahkan kepada kakek dan nenek selama orang tua bekerja (Sumargi et al., 2015). Pengasuhan yang dilakukan oleh kakek dan nenek (grandparenting) ini identik dengan pengasuhan yang selalu memanjakan atau membebaskan kemauan cucu mereka yang disebut dengan pengasuhan permissive (Pagarwati & Rohman, 2020).Â
Pengasuhan yang tidak terlalu ketat atau tidak terlalu disiplin menyebabkan anak lebih dekat dengan kakek-neneknya, secara psikologis kakek dan nenek memberikan perhatian yang penuh kepada anak-anak karena menjadi bagian dari dirinya (Eriyanti et al., 2019). Berdasarkan data tersebut, tidak mengherankan apabila film ini telah tembus 4 juta penonton di hari ke-13 penayangan.
Banyak penonton sebagai anak yang merasa relatable berdasarkan hubungan antara cucu dan nenek yang mengingatkan pada pengalaman pribadi mereka mengenai konflik dan dinamika emosional dalam film, seperti saat Amah (nenek dalam film How To Make A Millions Before Grandma Dies) menderita kanker stadium akhir.Â
Mengingatkan penonton sebagai anak/cucu bertarung dengan usia serta penyakit yang diderita nenek dengan merawatnya hingga akhir hayatnya, disamping itu juga saat Kiang (anak sulung Amah) meminta warisan yang kontras dengan perilakunya kepada Amah semasa hidupnya yang jarang berkunjung serta tidak merawat amah saat sekarat dan sering kita temui di kehidupan nyata.Â