Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki penduduk sangat besar dan selalu terjadi peningkatan dari waktu ke waktu. Peningkatan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk menjadi pendukung munculnya penumpukan sampah di perkotaan. Banyaknya jumlah tumpukan sampah secara tidak langsung memberikan dampak negatif. Sampah dapat menjadi sumber penyakit dan merusak keindahan kota. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan, baik dari segi lingkungan, kesehatan, keamanan, dan pencemaran. Berbagai kota di Indonesia juga tidak terlepas dari masalah sampah. Tempat pembuangan akhir sampah di setiap kota menampung sampah yang berasal dari berbagai tempat di daerah tersebut. Setiap harinya tempat pembuangan akhir sampah dapat menampung puluhan truk sampah.
Temapt pembuangan akhir sampah menimbulkan permasalahan pada masyarakat yang berada disekitarnya. Sampah sering menimbulkan bau yang tidak sedap akibat penumpukan sampah dan adanya truk-truk pengangkut sampah yang melintas seringkali tidak ditutup, sehingga cairan lidi (cairan dari hasil pemaparan air pada tumpukan sampah) berceceran di sepanjang jalan menuju tempat pembuangan akhir sampah yang menyebabkan bau sampah di sepanjang jalan yang dilalui. Keberadaan tempat pembuangan akhir sampah juga menyebabkan terganggunya saluran pengairan persawahan. Pada musim penghujan banyak sampah terbawa derasnya air sehingga mengganggu saluran pengairan ke sawah yang berada di sekitarnya. Bagi sebagian orang sampah dianggap barang yang tidak memiliki nilai. Namun jika sampah dikelola dengan baik maka akan menimbulkan dampak positif seperti peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Tempat pembuangan sampah dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan terbukanya lapangan pekerjaan baru. Selain memiliki dampak negatif bagi masyarakat sekitar, tempat pembuangan akhir sampah juga memiliki potensi ekonomi yang besar. Mendaur ulang sampah dapat dijadikan sebagai bahan baku industri sehingga dapat menjadi potensi ekonomi. Banyaknya pemanfaatan di tempat pembuangan akhir sampah memberikan keuntungan secara ekonomi. Pemanfaatannya dapat dirasakan oleh para pemulung dan pengepul yang bekerja di tempat pembuangan akhir sampah.
Dengan adanya tempat pembuangan akhir sampah terdapat dampak positif bagi masyarakat sekitar yang kurang mampu. Profesi pemulung diminati masyarakat yang kurang mampu karena cepat mendapatkan hasil dan cepat mendapatkan keuntungan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup. Profesi tersebut hanya membutuhkan kekuatan tenaga tanpa keahlian tertentu. Para pemulung melakukan aktivitas memungut atau mengumpulkan barang bekas yang dapat dimanfaatkan kembali atau dijual. Masyarakat sekitar yang kurang mampu menggantungkan sumber penghasilannya pada tempat pembuangan akhir sampah. Para pemulung atau pengepul memiliki penghasilan puluhan ribu per harinya dari sampah-sampah itu.
Penumpukan sampah memang menimbulkan berbagai masalah seperti pencemaran, gangguan lingkungan, dan kesehatan. Di satu sisi, tempat pembuangan akhir sampah  juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, terutama bagi pemulung yang bergantung pada sampah sebagai sumber penghasilan. Sampah, jika dikelola dengan baik memiliki potensi ekonomi besar melalui daur ulang dan terciptanya lapangan pekerjaan baru yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H