Mohon tunggu...
Diva Adithya Uma
Diva Adithya Uma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Bina Nusantara Malang

Hi! Saya adalah seorang mahasiswi Universitas Bina Nusantara yang sedang mendalami jurusan Ilmu Komunikasi di Malang!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

TikTok sebagai Sumber Bias Informasi Media Sosial di Kalangan Remaja Tanggung

20 Juni 2022   14:55 Diperbarui: 20 Juni 2022   15:04 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak dapat dipungkiri bahwa sosial media kini dapat dijangkau dan digunakan oleh berbagai ragam individu dengan tujuannya masing-masing, sebagai contohnya ada yang menggunakan media sosial seperti Tik Tok untuk mencari hiburan atau sekedar mencari wawasan terkait topik yang mereka ingin pahami lebih dalam. 

Menemukan berbagai informasi yang diinginkan menjadi mudah dengan adanya FYP (For You Page). Berbeda dengan media sosial lainnya, sistem algoritma yang diberikan oleh FYP memungkinkan pengguna untuk menemukan konten yang relevan dengan minat masing-masing. 

Meskipun begitu, tidak jarang juga terdapat beberapa konten yang muncul di FYP yang cenderung memberikan suatu prasangka atau asumsi buruk terhadap suatu tipe yang pada akhirnya memberikan stereotype atau bahkan bias terhadap hal-hal yang dibahas yang belum tentu benar dan sesuai dengan kenyataan yang ada. 

Bias sendiri merupakan sebuah persepsi maupun pendapat yang kuat terhadap suatu hal yang dapat berkaitan dengan apa yang menjadi kesukaan maupun ketidaksukaan suatu individu terhadap suatu gagasan.   

Kemajuan teknologi serta pengaplikasian pembagian informasi yang disajikan dengan menarik berbentuk audio visual menjadi nilai plus di aplikasi Tik Tok. Namun, beberapa isu muncul dibalik kemajuan teknologi yang terjadi. 

Seringkali ditemukan beberapa unggahan yang membahas mengenai suatu topik seperti konten yang merujuk pada suatu kelompok atau target seperti zodiak maupun daerah-daerah tertentu dan konten yang dipertunjukkan memberikan asumsi terhadap kelompok tersebut. Yang pada awalnya konten itu hanya dibuat dengan tujuan hiburan, berakhir menjadi sebuah stereotype yang dibuat oleh para netizen dan pada akhirnya membuat mereka termakan bias media sosial.

Mengetahui bagaimana Tik Tok merupakan aplikasi yang dapat diakses oleh berbagai kalangan umur, hal ini menjadi mengkhawatirkan dikarenakan beberapa konten yang muncul di FYP pengguna dapat memberikan perspektif yang kurang baik, terlebih lagi terhadap remaja tanggung yang baru saja menggunakan media sosial. 

Pemahaman yang minim dan penggunaan media sosial seperti Tik Tok dengan algoritma nya yang kompleks dan tidak dapat terduga apabila tidak diberikan perhatian lebih dalam maka dapat mengakibatkan munculnya pengaruh buruk terhadap para pengguna, khususnya para remaja. 

Hal itu terbukti melalui sebuah kasus yang dibahas sebuah media luar mengenai bagaimana terkadang algoritma Tik Tok dapat mempengaruhi kesehatan mental para remaja dan memunculkan konten-konten yang memicu mereka untuk memiliki gangguan makan atau menyakiti dirinya sendiri.

Remaja menjadi salah satu kelompok yang rentan termakan bias informasi di media sosial, khususnya Tik Tok dikarenakan dengan kecenderungan para remaja yang hanya mengambil dari satu sisi serta beberapa content creator yang kerap memberikan informasi yang kurang lengkap dan tidak merinci. 

Saat ini juga banyak remaja yang salah langkah dalam beretika maupun berperilaku dikarenakan termakan bias informasi dari konten-konten yang mereka lihat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun