Mohon tunggu...
Diva roviqo
Diva roviqo Mohon Tunggu... Mahasiswa - ;)))

awali harimu dengan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pembelajaran STEAM untuk Anak Usia Dini

17 April 2022   22:26 Diperbarui: 17 April 2022   22:33 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategi pembelajaran metode STEAM adalah strategi yang berbasis Science, Technology, Engineery, Art, dan Mathematics. Strategi ini membantu menambah pengetahuan pada anak tentang hal-hal di sekitarnya, meningkatkan rasa ingin tahu, serta menambah kreativitas. Hal ini dapat membuat anak berpikir secara critical thinking. Critical thinking adalah cara atau keterampilan berpikir anak secara logis dan masuk akal, bagaiamana cara anak menyelesaikan masalah, menganalisis permasalahannya.

Konsep pembelajaran STEAM lebih menggunakan praktek dan teori, keduanya merupakan konsep utama dalam strategi pembelajaran STEAM. Pembelajaran dengan strategi STEAM merupakan salah satu strategi untuk menciptakan situasi belajar yg menyenangkan dan kreatif. Metode ini bisa diterapkan sejak anak usia dini dan tetap akan dikondisikan dengan usia dan kemampuan anak. Dengan demikian anak usia dini memungkinkan mengikuti dengan senang hati dalam keadaan nyaman dan aman. Terkadang ada anak yang mudah bosan hingga anak yang tidak mau mengikuti proses pembelajaran dikarenakan strategi pembelajaran yang dipakai gurunya terlalu monoton, tidak bervariasi, dan tidak menyenangkan. Maka dari itu munculah strategi pembelajaran STEAM yang menyajikan pembelajaran berbasis kreatif dan menyenangkan. Mengapa strategi pembelajaran dikatakan pembelajaran yang menyenangkan? Karena STEAM mengarahkan kegiatan seperti praktek sains contonya membuat pelangi, mengenalkan fenomena gunung meletus dengan coca-cola dan permen mentos, praktek teknologi contohnya belajar sambil bermain dengan media game, praktek teknik contohnya belajar mengetahui proses atau teknik pembuatan kue, praktek seni contohnya fingerpainting, meronce, dan melukis menggunakan benda seperti sayuran, praktek matematika contohnya menghitung jumlah kelinci dengan tarian kelinci.

Contohnya seperti bermain dengan dry ice yang nantinya setelah anak mengetahui hasil dari bereksperimen dengan dry ice akan tumbuh berbagai pertanyaan seperti mengapa dry ice mengeluarkan asap yang banyak, bertanya apakah dry ice bisa dimakan?, dan berbagai pertanyaan lainya.

Diatas merupakan sedikit contoh kegiatan atau aktivitas dari strategi pembelajaran STEAM.

Namun strategi pembelajaran STEAM tidak hanya dipraktekan di sekolah saja tetapi bisa dipraktekan dirumah dengan orang tua. Orang tua dapat mencari ide atau kegiatan mengenai pembelajaran STEAM kepada guru disekolah atau mencari dii laman web.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun