Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Kaca Mata Kehidupan

23 September 2018   05:33 Diperbarui: 23 September 2018   05:46 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa suatu negara sendiri tidak akan lepas dari problematika yang terdapat di dalamnya. Masalah-masalahpun memiliki banyak variasi, dibidang  ekonomi, sosial, budaya, politik dan agama. 

Maka dari itu, untuk mewujudkan serta menciptakan suatu negara yang aman, nyaman, serta berkualitas. Seharusnya ada kesadaran dari penduduk negara itu dan juga pemerintahannya yang memegang kekuasaan penuh didalam berjalannya suatu sistem kenegaraan.

Namun, untuk kali ini kita akan mencari tahu mengenai masalah politik dalam negara. Walaupun banyak yang beranggapan tidak perlunya kita untuk memikirkan masalah politik, dan menganggap bahwa masalah politik adalah sesuatu yang akan diselesaikan oleh pemerintahan saja.

 Namun menurut saya sendiri, karena negara adalah milik kita bersama jadi, tidak ada salahnya bagi setiap Warga Negara Indonesia (WNI) untuk mengeluarkan suatu pendapat yang dapat digunakan pemerintah untuk menyelesaikan masalah yang ada didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dan  munculnya pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah politik, apakah politik harus selalu bersama agama ataupun sebaliknya?  

Lalu apakah kehidupan sendiri dapat damai tanpa agama? Sehingga dari sini, mengeluarkan banyak pendapat dari Warga Negara Indonesia (WNI) khususnya para ulama kita dan Majelis Ulama Indonesia(MUI).

Adanya peryataan dari pemerintahan  terkait anjuran untuk memisahkan hubungan agama dan politik yang dibenarkan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Zainut Tauhid Sa'adi, jika yang dimaksud adalah soal politik praktis. 

Bukan politik etis atau nilai. Zainut mengukapkan politik praktis, yang sering diwarnai dengan intrik, fitnah dan adu domba untuk mencapai satu tujuan politik, memang harus dipisahkan dengan agama. 

Namun, politik etis memang seharusnya semua kegiatan itu didasarkan pada agama. Jika tidak didasarkan pada agama maka akan menjadi liar dan membahayakan.

Sehingga dengan adanya agama, negara dapat  berjalan dengan aman dan nyaman. Lebih  lanjutnya Zainut mengatakan, Indonesia adalah negara pancasila yang mengandukan nilai-nilai luhur sebagai dasar bagi pembangunan politik, yang semuanya tidak bertentangan dengan agama.  

Bukan hanya radikalisme agama saja, namun kita harus paham radikalisme sekuler yaitu paham yang ingin menggeser atau menghilamgkan peran agama didalam kehidupan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun