Seperti yang kita ketahui sangat banyak bentuk subisidi yang diberikan pemerintah khususnya di masa pandemi. Salah satu diantaranya adalah subsidi tarif listrik yang sudah berjalan sejak tahun 2020. Namun dalam rancangan pertamanya subsidi ini hanya akan dijalankan sampai Desember 2020.
Kemudian kebijakan ini diperpanjang hingga Maret 2021, yang dapat diklaim masyarakat per mulai Kamis, 7 Januari 2021. Subsidi seratus persen ini ditujukan untuk golongan rumah tangga dengan daya 450VA, UMKM kecil dengan daya 450VA dan golongan industri kecil berdaya sama, 450VA. Sedangkan bagi golongan rumah tangga dengan daya 900VA hanya diberikan diskon lima puluh persen.
Rancangan ini kembali diperpanjang hingga Juni 2021, per April 2021. Namun dengan skema yang berbeda.. Di skema yang baru ini pemerintah memberikan diskon lima puluh persen untuk golongan 450VA, dengan kata lain dikurangi dari sebelumnya sebesar seratus persen. Sedangkan untuk golongan 900VA, menjadi dua puluh lima persen dari sebelumnya lima puluh persen.
EVP ATS PT PLN (Persero), Tohari Hadiat mengatakan bahwa untuk periode kuartal II sudah diputuskan pemerintah, keputusan intinya adalah seluruh pelanggan yang menerima stimulus di periode 2020 dan kuartal I, nilainya menjadi lima puluh persen di kuartal II. Sehingga untuk pelanggan yang sudah merasakan dampak subsidi pengurangan tarif listrik ini jangan terkejut ketika tagihan masuk ke rekening listrik. Tohari menyampaikan pernyataan ini dalam dialog virtualnya Rabu, 14 April 2021.
Tak hanya melalui pernyataan Tohari, PLN juga melakukan sosialisasi kepada para pelanggan dan menjelaskan bahwa pemberian subisidi listrik telah dikurangi oleh pemerintah. Sosialisasi dilakukan dengan sistem rumah ke rumah. Tim PLN turun langsung menjelaskan kepada para pelanggan tentang pengurangan subsidi. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir selisih paham antara pelanggan dan PLN.
Setelah kuartal kedua ini, munculah rumor bahwa subsidi ini akan berhenti di juni 2021. Pernyataan ini dipaparkan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementrian Enenrgi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bapak Rida Mulyana. Dengan jelas beliau menyatakan bahwa subsidi kuartal II yang dimulai per April 2021 akan berakhir pada akhir Juni. Dalam konferensi pers Jumat (4/6/2021) Rida mengatakan bahwa keputusan nasional tahun ini bertahap diberikan seperti pada 2020. Dimana pada triwulan kedua menjadi 50 persen dan triwulan selanjutnya sudah tidak ada atau dengan kata lain berakhir, tidak lagi dibantu Negara.
Lalu pada juli 2021 Kementrian ESDM menginstruksikan kepada PT PLN (persero) untuk melaksanakan program perpanjangan diskon tariff listrik hingga desember 2021. Dari jadwal sebelumnya, yang akan berakhir September 2021. Pernyataan ini dikemukakan oleh Dirjen Ketenagalistrikan Kementrian Enenrgi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bapak Rida Mulyana. Diskon ini ditujukan untuk meringankan beban masyarakat ditengah masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) darurat. Diskon tarif listrik kali ini diberikan sebesar 50 persen kepada pelanggan rumah tangga golongan 450VA dan untuk pelanggan rumah tangga golongan 900VA diberikan diskon sebesar 25 persen. Selain diskon untuk tarif listrik, pemerintah juga memberikan subsidi lain berupa diskon 50 persen untuk biaya beban dan pembebasan ketentuan rekening minimum yang juga sebesar 50 persen. Pengamat energy reforminer institute, Komaidi Notonegoro mengatakan bahwa diskon tarif listrik diperlukan sekali di masa PPKM darurat, karena aktivitas masyarakat sebagian besar akan beralih dilakukan di rumah. Baik golongan pekerja, maupun pelajar dan mahasiswa.
Selain itu, suplai listrik yang dimiliki PLN saat ini tergolong sangat melimpah, sehingga konsumsi harus ditambah agar dapat menyeimbanginya. Menurut Komaidi, langkah yang diambil pemerintah ini sangat positif. Karena sesungguhnya pelanggan rumah tangga mungkin bisa dikatakan sebagai konsumen terbesar di masa seperti ini. Mengingat banyak pusat perbelanjaan dan kantor-kantor yang tidak beroperasi maupun yang mengurangi operasinya, sehingga konsumsi listrik menurun. Selain itu ini juga menunjang para pekerja yang bekerja dari rumah, dan juga para pelajar dan mahasiswa yang belajar dari rumah.
Langkah ini juga dinilai menggerakkan ekonomi masyarakat di masa tenggang seperti ini. Masyarakat pasti sangat terbantu dengan adanya subsidi di masa yang benar-benar tidak menentu ini. Komaidi berharap dengan adanya gerakan subsidi ini bisa mendorong ekonomi menjadi lebih baik dari kedua sisi. Masyarakat terbantu dengan pengurangan biaya tariff listrik, dan PLN juga terbantu karena konsumsi yang semakin besar tentunya mendatangkan keuntungan yang lebih tinggi.
Referensi :