Kota Malang menyimpan harta tak ternilai yaitu salah satunya adalah komunitas baca yang berkembang pesat. Dengan semangat yang membara, komunitas-komunitas ini telah menjadi ruang bagi para pencinta literasi untuk berkumpul, berbagi, dan menggali keindahan kata-kata. Salah satu komunitas baca yang menonjol adalah Dudukbaca yang dibentuk oleh sekelompok pemuda dan pemudi bersemangat, Dudukbaca telah menjadi tempat di mana bukan hanya buku yang dibaca, tetapi juga ide-ide berkecambah. Dari diskusi buku hingga komunitas ini menawarkan beragam kegiatan yang memperkaya pemahaman tentang dunia literasi. Â
Dudukbaca merupakan komunitas yang membuka lapak baca buku gratis di alun-alun Kota Malang setiap hari minggu. Berdiri sejak Juli 2023, Dudukbaca dibentuk oleh 4 inisiator yaitu Farah Sajidah, Hanifah Rahmawati, Triyana Sinta Dewi, Septy Wahyu Anggrain. Duduk Baca yang awalnya hanya Kumpulan empat orang bisa berkembang menjadi sebuah komunitas yang bergerak di bidang literasi dan bertujuan untuk meningkatkan minat baca pemustaka. Dengan adanya komunitas ini banyak generasi muda, dan anak-anak tertarik untuk membaca buku setiap harinya. Walaupun sudah banyak bacaan digital yang mudah diakses namun sensasi dari membaca buku fisik tidak akan tergantikan, manfaat yang didapatkan lebih banyak dapat mengurangi kecanduan gadget, mengistirahatkan diri dari aktivitas lain, dan juga bisa sebagai self healing.
Pada awalnya riyana Sinta Dewi dan Farah Sajidah, dua remaja pelopor Komunitas Dudukbaca membawa 50 judul buku untuk dibaca siapa pun yang mau. Belum genap sebulan mereka mendirikan komunitas tersebut. Berawal dari hobi membaca hingga memiliki puluhan koleksi buku, Triayana dan Farah berpikir untuk meminjamkan buku tersebut ke orang lain. Sungguh kebiasaan yang tak biasa. Umumnya, orang enggan meminjamkan buku, bahkan pernah ada adagium "hanya orang bodoh yang mau meminjamkan buku". Tapi bagi mereka, buku akan lebih bermanfaat jika dipinjamkan ke orang lain. Menurut mereka juga kegemaran membaca sejak anak-anak harus difasilitasi dengan buku-buku bacaan. Untuk itu, salah satu tujuannya membentuk komunitas adalah agar kegemaran membaca pada anak-anak maupun orang dewasa dapat terwadahi. Selain itu, mereka yang memiliki buku juga dapat menitipkan koleksi bukunya untuk dipinjamkan.
Visi komunitas Dudukbaca yaitu "Menyebarluaskan budaya membaca di tempat umum dan meningkatkan minat literasi." Adapun Misi komunitas Dudukbaca yaitu menyediakan sarana dan prasarana untuk kegiatan membaca, bekerja sama dengan komunitas yang bergerak pada arah yang sama, dan mengadakan kegiatan-kegiatan penunjang minat literasi.
Penulis dan rekan-rekan menginisiasi pelaksanaan program "One Day Volunteer" untuk mengatasi kendala kekurangan volunteer di komunitas serta meningkatkan pengalaman volunteering dapat menjadi efektif. Salah satu inovatif untuk mengatasi kekurangan volunteer di komunitas adalah dengan menawarkan program "Sehari Menjadi Volunteer" sebelum mereka mendaftar menjadi volunteer tetap. Program ini memungkinkan calon volunteer untuk merasakan langsung pengalaman volunteering selama satu hari penuh, memberi mereka nyata tentang tugas dan manfaat yang akan mereka peroleh. Melalui program ini, calon volunteer dapat terlibat dalam berbagai kegiatan, seperti membantu pengunjung, menyelenggarakan acara membaca, atau mengelola koleksi, sambil merasakan atmosfer kerja di komunitas. Pengalaman sehari ini dapat mengurangi ketidakpastian dan kekhawatiran yang mungkin mereka miliki, sekaligus menumbuhkan rasa keterikatan dan komitmen lebih awal. Dengan memberikan orientasi singkat dan dukungan selama hari tersebut, calon volunteer dapat merasakan betapa bermaknanya kontribusi mereka, yang pada gilirannya akan meningkatkan kemungkinan mereka untuk mendaftar sebagai volunteer tetap dan berkomitmen jangka panjang.
Bentuk kegiatan ini dimulai dengan orientasi singkat yang menjelaskan misi komunitas Dudukbaca, peran volunteer, dan panduan keselamatan kerja. Selama satu hari tersebut, calon volunteer akan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas seperti membantu pengunjung menemukan buku, mengelola peminjaman dan pengembalian buku, menyelenggarakan sesi membaca bagi anak-anak, serta membantu dalam acara-acara khusus seperti lokakarya atau klub membaca. Mereka juga akan diberi tugas ringan, seperti pengarsipan dan penataan buku. Sepanjang hari, calon volunteer didampingi oleh volunteer berpengalaman yang siap memberikan panduan dan menjawab pertanyaan. Di akhir hari, diadakan sesi refleksi di mana calon volunteer dapat berbagi pengalaman dan mendapatkan umpan balik. Melalui program ini, calon volunteer dapat merasakan langsung manfaat dan kepuasan dari kegiatan volunteer, yang diharapkan akan memotivasi mereka untuk mendaftar sebagai volunteer tetap.
Di akhir hari, akan diadakan sesi evaluasi singkat di mana calon volunteer dapat memberikan umpan balik tentang pengalaman mereka. Setelah mengikuti program sehari ini, calon volunteer yang tertarik untuk melanjutkan akan diberikan informasi lebih lanjut tentang bagaimana mendaftar menjadi volunteer tetap. Program ini tidak hanya memberikan kontribusi nyata tentang tugas volunteer, tetapi juga membangun keterikatan emosional dan komitmen calon volunteer terhadap komunitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H