Mohon tunggu...
Diva Kurniady
Diva Kurniady Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Never underestimate yourself. If you are unhappy with your life, fix what's wrong, and keep stepping.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mahasiswa dalam Mengurangi Kemiskinan di Indonesia

3 Oktober 2021   20:50 Diperbarui: 3 Oktober 2021   21:13 5527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dengan begitu, dapat disimpulkan kemiskinan adalah Orang-orang yang telah kehilangan fasilitas modern dalam pendidikan, kesehatan, komunikasi dan makanan yang baik. 

Orang-orang seperti itu khawatir karena kurangnya sumber pendapatan dan mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka untuk hidup sejajar dengan tetangga mereka. 

Dalam era persaingan ini mereka merasa kehilangan hak-hak mereka dan rasa rendah diri menguasai mereka. Mereka merasa malu duduk bersama keluarga yang berkecukupan.

Dalam penggolongan masyarakat yang termasuk miskin atau tidak, Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). 

Dengan konsep ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan seseorang dari segi ekonomi dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti kebutuhan makanan dan kebutuhan non-makanan yang ditinjau dari banyaknya pengeluaran. 

Jadi, Penduduk yang tergolong dalam kategori miskin adalah yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita di bawah garis kemiskinan yang telah ditentukan oleh BPS. 

Garis Kemiskinan (GK) ditetapkan dengan cara menjumlahkan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makan (GKNM). 

Penetapan GKM diukur dengan melihat faktor-faktor yaitu rata-rata harga suatu komoditi, rata-rata kuantitas suatu komiditi, dan nilai pengeluran untuk konsumsi suatu komoditi pada daerah dan provinsi dimana data tersebut diambil. 

Untuk penetapan GKNM, faktor-faktor yang dijadikan dalam penetapannya adalah nilai pengeluaran per komoditi non-makanan dan rasio pengeluaran per komoditi  non-makanan.

Kemiskinan sendiri tidak muncul dengan sendirinya, banyak faktor-faktor yang menyebabkan munculnya suatu kemiskinan. Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi dua bagian bedasarkan penyebab kemunculanya yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 

Faktor internal adalah faktor yang muncul dari diri orang tersebut dan contoh dari faktor internal antara lain malas bekerja, malas belajar, memiliki penyakit akut, memiliki kecacatan baik fisik maupun mental, mudah menyerah, dan kurang motivasi dalam dirinya untuk berubah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun